Chapter 20 | Frustrasi

230 21 0
                                    

Chapter 20 | Frustrasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 20 | Frustrasi

🎸🎸🎸

----------

Bagaimana jika yang kulakukan ini, mendekatkan kita yang seharusnya membenci?

---------

"YAAAAHHH, DIKIT LAGI GUE MENANG!"

Teriakan Kayla yang sedang asyik memainkan Helix Jump di ponselnya memenuhi seluruh lorong kelas.

Tiba-tiba saja tangan Kayla ditahan oleh seseorang. Kayla memutar badan dengan bingung. Seulas senyum yang sangat dikenalnya-dan sangat ingin Kayla hindari itu menyapa.

"Jalannya buru-buru banget, Kay." Alfo terkekeh. Dengan pelan, Kayla melepaskan pegangan cowok itu. "Mau ke kelas, kan? Ayo bareng!"

Dalam hati Kayla merutuk, kenapa harus ketemu Alfo sepagi ini sih? Mood breaker banget!

Kayla risih berada di dekat Alfo. Ia tidak menyangka kalau Alfo yang awalnya dikira cuek seperti Galaksi, ternyata berbeda.

Alfo dengan terang-terangan mendekati dirinya. Kayla tidak suka itu. Dari cara pertama kali Alfo menatapnya dengan arti yang berbeda membuat Kayla tak menyukainya.

"Gue bisa sendiri," ucap Kayla lugas.

Hal itu tak mempengaruhi keyakinan Alfo kalau dirinya tidak boleh menyerah untuk mengejar seseorang yang memikat hatinya itu. Bahkan, seratus persen yakin, setidaknya ia akan membuat Kayla perlahan mencintainya balik.

"Lo gak sendiri kok, kan ada gu-"

Suara keras tas yang mengenai kepala Alfo bahkan sampai membuat Kayla menoleh dengan terkejut.

"Sialan! Siapa yang ngelempar tas ke kepala gue?!"

Beberapa siswa lain di sepanjang lorong memperhatikan denga bingung.

Kemudian, Alfo melihat seseorang sedang berjalan ke arah yang sama tanpa menggendong tas. Membuat cowok itu langsung bicara, "Ini tas lo kan, Gal?" tanya Alfo. "Lo barusan ngelempar tas ke kepala gue?" Alfo berusaha keras menahan diri.

Galaksi menyatukan kedua alisnya. Ia sedikit melirik ke arah Kayla. "Gak ada yang ngelempar. Tas gue barusan melayang sendiri."

Alfo menggeram pelan. Ia tidak sebodoh itu untuk tahu bahwa Galaksi memang sengaja melakukannya. Di sisi lain, Kayla mengambil kesempatan itu untuk pergi dari sana.

Selagi Alfo mengoceh penuh kekesalan, Galaksi dengan cepat meraih tasnya dan pergi.

"Berengsek," umpat Alfo. Galaksi telah mengibarkan bendera perang. Tapi, bukan cara fisik yang harus menyelesaikan semuanya. Ada satu cara yang semakin membuat Alfo semangat, yaitu ia harus berhasil mendapatkan hati Kayla.

OUTWITWhere stories live. Discover now