Chapter 02 | Sok Misterius

542 37 16
                                    

Chapter 02 | Sok Misterius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 02 | Sok Misterius

🎸🎸🎸

----------

Keadaan kantin tidak begitu ramai karena saat itu sudah lewat jam pulang sekolah. Murid-murid yang lain mungkin sudah berada di rumah mereka masing-masing. Tapi tidak dengan ketiga cewek itu. Mereka memutuskan mampir ke kantin dan menyantap makanan untuk mengisi perut mereka yang terasa lapar.

Kayla duduk di salah satu meja kantin bersama dua sahabatnya, Tatya dan Larissa. Di atas meja sudah tersedia makanan dan minuman pilihan masing-masing. Kayla membeli mi instan dan es teh manis sebagai minumannya, Tatya dan Larissa kebetulan memilih menu yang sama yaitu nasi goreng dan jus jeruk.

"Sabaaar .... Muka lo gak usah ditekuk gitu. Nilai sembilan koma delapan puluh lima, cuy, itu udah bagus!" seru Larissa lalu meminum jus jeruk sambil memperhatikan Kayla yang hanya mengaduk-ngaduk mi di mangkuknya.

"Bukan masalah nilai, Sa. Justru yang gue permasalahin adalah peringkat tertinggi itu," balas Kayla kesal. "Kenapa harus Galaksi yang dapet, bukannya gue?"

"Rezeki dia kali, Kay. Lo sendiri tau kalo Galaksi itu susah banget buat dikalahin. Gue juga bingung sama otak dia yang pinternya kebangetan. Yang penting lo udah bisa berhasil dapetin juara kedua, ya kan? Bersyukur aja." Tatya tersenyum lembut.

Awalnya, Tatya tidak mengerti apa yang menjadi obsesi Kayla. Tapi ternyata, cewek itu sangat ingin menjadi yang pertama dan berpengaruh untuk orang lain. Kayla benar-benar ambisius.

"Gak tau ah, dia selalu bikin gue bad mood. Apalagi ngeliat muka datarnya, udah kayak jalan tol aja. Gue rasa jalan tol juga gak sedatar dia," ucap Kayla yang melahap makanan dengan rakus, seakan sedang menyalurkan emosinya pada makanan itu.

Hanya karena Galaksi, seorang Kayla yang manis dan bertutur kata lembut itu bisa menjadi garang.

----------

Hari sudah sangat sore ketika mereka selesai makan dan bergegas meninggalkan kantin. Keadaan sekolah saat itu lumayan sepi, samar-samar mereka mendengar suara murid murid yang rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kayla sendiri tidak ikut ekskul, karena cewek itu merasa tidak punya keahlian nonakademik.

Sepanjang menyusuri lorong kelas-kelas, hanya Tatya dan Larissa yang terlibat dalam obrolan seru. Mereka tertawa-tawa sementara Kayla berjalan di belakang kedua sahabatnya sambil mengeratkan pegangan pada tali ransel.

Tanpa dicegah, pikirannya terus tertuju pada nilainya yang dikalahkan oleh nilai Galaksi. Kayla mengembuskan napas. Lagi-lagi nama Galaksi memenuhi isi benaknya.

Pandangan Kayla tiba-tiba beralih pada pintu kelas 12 IPA 1, kelasnya. Pintu kelas itu juga tak tertutup. Padahal pintu itu seharusnya sudah ditutup oleh penjaga sekolah mereka. Berarti masih ada murid di sana, batin Kayla.

OUTWITWhere stories live. Discover now