Chapter 15 | First Kiss

353 25 11
                                    

Chapter 15 | First Kiss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 15 | First Kiss

🎸🎸🎸

----------

"Galaksi!"

Kayla berteriak cukup keras begitu terbangun, dan dengan cepat memeluk seseorang yang berada di tepi ranjang. Rasa takut kembali menyergapnya. Gambaran tentang gudang yang gelap dan pengap menghantuinya. Kini, suasana yang gelap dan sesak jadi momok menakutkan bagi Kayla.

Kayla memang membenci dua hal itu, dan sekarang kebencian itu berubah jadi fobia. Tubuh Kayla bergetar hebat. Ia kelelahan karena menangis semalaman. Dehidrasi membuat kondisinya lemah. Air mata pun kembali tumpah.

"Lo udah baikan, Kay?"

Mendengar suara itu, Kayla mendongak bingung. Orang yang dipeluknya adalah Galaksi. Kedua mata Kayla langsung memperhatikan ruangan sekitarnya yang serba putih. Satu hal yang bisa disimpulkan; ia berada di rumah sakit.

"Lo udah gak apa-apa sekarang?" Suara Galaksi kembali terdengar.

Kayla yang belum sepenuhnya sadar, kelihatan kebingungan. Galaksi menunggu jawaban Kayla dengan tidak sabar. Alih-alih menjawab pertanyaan Galaksi, mata Kayla kembali menyapu ruangan sekitarnya dan mendapati hal ganjil.

Cewek itu melepaskan pelukannya dan mendongak. "Nyokap gue mana?" tanyanya lirih.

Galaksi menghela napas kasar karena Kayla balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan Galaksi. "Nyokap lo lagi urus administrasi," jawab Galaksi kesal. "Lo udah gak apa-apa, kan, sekarang?"

Kayla sepenuhnya sadar. Cewek itu menautkan kedua alisnya. "Kenapa sih lo nanya hal itu berulang-ulang? Kalau gue udah gak apa-apa emang kenapa?" cecarnya sedikit jengkel.

"Lo mau tau kenapa?" Nada bicara Galaksi makin tinggi. "Gue sebenarnya kecewa sama diri gue sendiri karena udah bikin lo kayak gini. Dan, selama empat jam gue nunggu lo sadar, setelah sebelumnya gue udah berusaha bangunin lo dengan berbagai cara yang gak berhasil. Lo itu bercanda, ya? Lo itu tadi pingsan atau tidur sih?"

Kayla bengong, sangat terkejut melihat Galaksi begitu marah kepadanya saat ini. "Lo pikir gue bercanda? Logika aja, mana ada orang bercanda sampai membahayakan diri gue sendiri," balas Kayla sama tingginya. Emosinya telah terpancing.

"Karena lo, orang lain salah paham tentang kejadian tadi. Karena lo kelamaan pingsan, gue jadi gak punya waktu pergi buat jelasin ke orang itu. Dan karena lo juga, gue bakal makin sulit deketin dia."

Galaksi meraih tasnya. Kayla sudah sadar dan itu artinya ia bisa segera pergi dari sana. Sebenarnya, Galaksi kelimpungan sejak tadi memikirkan Laluna. Cewek itu mungkin memikirkan hal-hal aneh tentang dirinya dan Kayla.

"Gal, lo mau ke mana?" tanya Kayla cepat. Namun, Galaksi selalu lebih cepat darinya. Cowok itu lebih dulu menutup pintu ruangan tanpa pamit.

Sementara Kayla dipusingkan oleh pernyataan Galaksi tadi. Entah kenapa, mengingat cowok itu menyebut kata "seseorang", hati Kayla mendadak perih.

Sejurus kemudian Kayla mencari ponselnya dan mendapati benda itu tergeletak di atas meja. Kayla mengambilnya dan menyalakan data seluler. Seketika notifikasi mulai membanjiri ponselnya tanpa henti.

Kayla mengernyit bingung dan mengecek satu per satu notifikasi tersebut. Ternyata, itu dari Instagram. Matanya hampir meloncat saat melihat salah satu postingan yang menandai dirinya dalam postingan tersebut. Postingan tersebut adalah foto ketika Galaksi menempelkan bibirnya di bibir Kayla. Tanpa sadar jari Kayla terangkat menyentuh bibir. Air matanya kembali lolos.

Itu ciuman pertamanya.

Dan, Galaksi malah marah-marah tadi, setelah apa yang diperbuatnya. Ia merebut dua hal dari Kayla. Ciuman di pipi dan bibirnya. Semua itu pertama kali bagi Kayla.

Kayla merasa hatinya hampir meledak. "Gue benci lo, Gal," lirihnya dengan emosi tertahan.

---------

Setelah kembali ke sekolah, Galaksi langsung pergi menuju gedung IPS untuk mencari Laluna. Ia berhasil menemukan Laluna di ruang olahraga. Ia langsung menarik tangan cewek itu dengan paksa.

"Ikut gue!" perintah Galaksi.

"Lepas, Gal! Gue bilang lepas!" Laluna memberontak.

Galaksi menghentikan langkahnya begitu mereka sampai di taman dekat perbatasan gedung IPA-IPS. Kemudian ia menyuruh Laluna duduk di kursi taman.

"Gue gak mau! Gue mau pergi," ucap Laluna kesal dengan sikap Galaksi yang selalu memaksa.

"Na, gue mau jelasin ke lo kalau yang tadi itu bukan apa- apa. Gue cuma panik karena itu salah gue, makanya gue nolongin dia. Lo denger permintaan maaf gue tadi sebelum pergi, kan, Na? Jangan mikir yang enggak-enggak tentang gue sama cewek itu."

Laluna menggigit bibirnya geram. "Gila lo."

Galaksi langsung menahan tangan Laluna ketika cewek itu hendak pergi. "Kalau gue gila emang kenapa? Terus lo disebut apa? Lo juga gila, Na. Karena Antariksa. Lo lebih gila dari gue cuma karena suka sama seseorang."

"Beda!" Laluna membentak kesal. "Walaupun gue gila, gue sama Antariksa saling suka. Sementara lo ... lo gila karena memperjuangkan orang yang salah!"

Galaksi tersenyum pedih mendengar pernyataan itu. Cinta memang butuh perjuangan, kan? Sampai lelah dan berdarah pun, Galaksi tetap dengan pendiriannya untuk memperjuangkan Laluna. Ia tidak tahu kapan akan berhenti dan merasa lelah untuk berjuang.

"Ternyata Antariksa susah banget lo lupain. Seberapa keras gue usaha, lo bakal tetap membenci gue, Na." Galaksi mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Tapi, gue tegaskan lagi ... sampai berapa kali pun lo bilang benci sama gue, sampai kapan pun juga gue akan terus suka sama lo."

"Lepas!" Laluna mengentakkan tangannya dengan keras, sehingga cekalan tangan Galaksi terlepas. Cewek itu berlari pergi meninggalkan Galaksi.

Galaksi mengusap wajahnya kasar. Emosinya kini memuncak. Semua memang berawal dari Antariksa, sahabatnya.

Apa yang sebenarnya membuat Laluna begitu mencintai Antariksa, hingga Galaksi tak punya kesempatan sedikit pun untuk merebut dan mendapatkan cinta itu?

🎸🎸🎸

Gimana chapter ini menurut kamu?

SEMOGA KAMU SUKA

DUKUNGAN VOTE DAN KOMENTAR KAMU SANGAT BERARTI UNTUKKU DAN UNTUK CERITA INI💝💝

NEXT?

VOTE!

KOMEN!

SHARE ke teman-teman kamu!

TERIMA KASIH

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUTWITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang