Chapter 26 | SMA FEBS?

157 14 50
                                    

Chapter 26 | SMA FEBS?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 26 | SMA FEBS?

🎸 🎸 🎸

------------

Kayla menghela napasnya berat. Ia merasa sangat bodoh. Kenapa ia harus menangis di depan Galaksi seperti tadi?

"Gak usah mikir yang aneh-aneh deh," gerutu Kayla pada diri sendiri. "Nanti ngerusak konsentrasi persiapan lomba."

Tatya yang mendengar gerutuan itu terkekeh pelan. "Dan, sekarang lo suka sama Galaksi?" tanyanya to the point.

"NGGAK!" tolak Kayla tegas. "Kapan gue bilang suka sama Galaksi?"

Kayla cemberut, ia kesal karena Tatya terus menggodanya. Ini tidak mungkin terjadi. Kayla harus menahan hatinya untuk jatuh cinta kepada siapa pun. Terutama Galaksi.

Tujuan hidupnya menjadi orang sukses, kan? Sejak awal Kayla tidak pernah menargetkan dirinya untuk jatuh cinta, apalagi pacaran. Itu terdengar seperti bukan dirinya.

Tatya berbicara lagi dengan semangat, "Ya ampun, tadi sebenarnya gue gak nyangka kalau Galaksi khawatir gitu sama lo."

"TATYA!" gertak Kayla tak sabar. "Lo ngomongin dia terus sih! Bikin kesel aja!"

"Ada apa sih, rame banget lo berdua?" Larissa mengerutkan dahinya bingung setelah kembali dari memesan makanan.

"Itu lho, Sa," ucap Tatya menaik-turunkan alisnya. "Si Kayla lagi jatuh cinta."

"SERIUS?" Larissa terbelalak lebar, sembari terus mengunyah makanannya.

"Selow dong, muncrat semua nih ke buku gue." Kayla bersungut-sungut.

"Lagian siapa suruh belajar di kantin! Eh, omong-omong siapa sih orangnya?" Larissa makin penasaran.

Tatya tidak menjawab, namun matanya mengarah pada meja yang tak jauh dari meja mereka sekarang. Larissa mengikuti arah pandang Tatya.

"Widiiih. Yang itu toh. Heh, Kayla, orang tuh kalau lagi diperhatiin harusnya jangan marah-marah mulu. Nanti dia malah illfeel sama lo."

Kayla menghentikan aktivitas membacanya, dan menatap dua sahabatnya dengan bingung. "Diperhatiin apa?"

"Tuh," tunjuk Larissa ke arah yang dimaksud. "Galaksi lagi merhatiin lo."

Refleks Kayla melihat ke arah yang dimaksud sahabatnya itu. Dan benar saja, Galaksi sedang menatapnya.

Ditatap seperti itu, Kayla justru menantang dengan berusaha membalas tatapan Galaksi. Namun, cowok itu tidak goyah sama sekali, dan justru membuat nyali Kayla menciut. Kayla langsung mengalihkan pandangannya kembali ke buku. Akhirnya, Kayla gagal menjadikan kantin sebagai tempatnya belajar, karena fokusnya raib entah ke mana.

* * *

"Galaksi!" teriak Kayla berlari mendekati cowok itu. Tangannya memegang buku yang diberikan Galaksi waktu itu.

Galaksi menoleh. Seketika senyumnya mengembang melihat buku yang dipegang Kayla.

"Ini buku lo. Semoga sesuai sama yang lo mau. Gue udah usaha buat cari yang bagus dan paling pas."

Galaksi mengangguk. "Makasih," balasnya mencubit pipi cewek itu lumayan keras.

Kayla terkesiap. Seketika ia sulit bernapas. Oksigen mana oksigen? batin Kayla.

"Kapan mulai lomba?" tanya Galaksi mengembalikan fokus Kayla.

"Lusa, dan gue harus semakin efektif belajar buat persiapan nanti." Kemudian, Kayla menggigit bibir bawahnya ragu. "By the way, gue mau tanya, itu buat apa sih sebenarnya?" Kayla menunjuk buku di tangan Galaksi.

"Rahasia." Galaksi malah meninggalkan Kayla begitu saja.

"Galaksi!" teriak Kayla lagi.

Galaksi menghentikan langkahnya dan kembali menoleh. "Apa lagi?"

Kayla melipat kedua tangannya di depan dada. "Gak ada niat buat traktir gue?"

Dahi Galaksi berkerut, tapi ia tetap mengangguk. "Traktir apa?"

"Es krim!" jawab Kayla langsung. Matanya berbinar-binar dan sangat bersemangat.

Tanpa aba-aba, Galaksi meraih tangan Kayla. Kemudian membawanya ke parkiran. Sepanjang jalan, Kayla tidak dapat mencegah senyumannya. Galaksi memboncengnya menuju kedai es krim kecil yang terletak di dekat taman. Kayla tidak pernah tahu ada tempat seperti ini. Tapi sepertinya Galaksi sudah sering ke sini.

Kayla menunggu di tepi jalan, menjaga motor Galaksi sementara cowok itu membeli es krim.

"Nih." Galaksi menyodorkan es krim ketika kembali.

"Bisa ganti?" tanya Kayla. Melihat perubahan ekspresi wajah Galaksi, ia cepat-cepat menambahkan, "Bukan bermaksud gak tau malu, udah dibayarin tapi masih nawar. Tapi gue gak suka stroberi."

"Tapi Lalun—semua cewek suka rasa stroberi," protes Galaksi.

Kayla berdecak sebentar. "Gak semua cewek suka stroberi, cokelat, atau vanila. Mereka juga punya kesukaan masing-masing, jangan pernah samain keinginan mereka."

Bukannya mendengarkan Kayla, tatapan Galaksi justru tertuju ke arah lain.

"Ya udah kalau lo kesel dan gak jadi traktir gue," lanjut Kayla karena berpikir Galaksi marah. "Karena gue lagi pengen banget es krim, gue mau beli sendir—eh, mau ke mana?"

Galaksi tiba-tiba membawa Kayla menjauh dari motor. Mereka bersembunyi di balik pohon. Galaksi terus memperhatikan sekitar.

"Gal, ada apa?" tanya Kayla sangat pelan.

"Kita diam di sini! Di sana ada Febs."

Kayla menautkan kedua alisnya. Febs? SMA Febs? Bukannya itu musuh Galaksi?

🎸 🎸 🎸

Gimana chapter ini menurut kamu?

Kemarin aku ga langsung update karena komentarnya belum sampai 50

Spam 50 komentar aku lanjuut malam ini jugaa

SEMOGA KAMU SUKAAA

NEXT?

VOTE!

KOMEN!

SHARE ke teman-teman kamu!

TERIMA KASIH

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OUTWITWhere stories live. Discover now