Chapter 25 | Berhak Cemburu?

161 18 50
                                    

Chapter 25 | Berhak Cemburu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 25 | Berhak Cemburu?

Harusnya kita bertukar peran. Aku yang tidak peduli dan kamu menjadi seseorang yang tak berarti.

🎸 🎸 🎸

-------

Akhirnya Kayla punya kesempatan mengikuti lomba Fisika yang diimpikannya. Hanya tinggal menghitung hari, ia sudah tidak sabar. Persiapannya juga sangat matang, hingga materi yang belum dipelajari di kelas pun sudah ia mengerti.

Senyumnya terus saja mengembang, sampai Tatya dan Larissa ikut merasakan kegembiraan Kayla. Kayla sudah sangat yakin kalau dirinya bisa memenangkan perlombaan itu.

Dan, satu hal yang tidak akan dilupakannya, yaitu kebaikan Galaksi. Cowok yang memberikan kesempatan itu begitu saja kepada Kayla. Entah kenapa, tebersit rasa bersalah dalam hatinya.

"Ikut lomba boleh, tapi harus jaga kesehatan lo juga, Kay," Tatya mengingatkan.

Kayla menoleh, membalas sambil cengengesan. "Gue bahagia banget ikut lomba ini."

"Berarti Galaksi baik, ya?" bisik Tatya menggoda. Ia tahu Kayla sangat tidak menyukai Galaksi. Dan, Tatya tidak tahu, entah karena apa, cowok itu malah memberikan peluang besar kepada Kayla.

Kayla mengakui godaan Tatya. Memang, ada yang berubah dari sikap Galaksi. Meski tetap menyebalkan tapi cowok itu sudah bersikap baik memberikan haknya pada Kayla untuk mengikuti lomba. Berarti, Kayla berutang kepada Galaksi.

"Galaksi baik sih, tapi tetap jahat," sergah Kayla tidak setuju dengan pendapat Tatya.

Tatya tertawa. "Gimana bisa dia megang dua predikat yang saling bertolak belakang?"

"Karena Galaksi selalu menang," gumam Kayla, mengutip ucapan Galaksi waktu itu.

Semuanya terasa berbeda ketika Kayla dekat dengan cowok itu. Biasanya Kayla tidak terlalu suka mengobrol dengan laki-laki, tapi dengan Galaksi, rasanya ia tidak ingin berhenti bicara.

Mata Kayla memperhatikan setiap sudut di lapangan. Saat itu mereka sedang berada di depan kelas. Kedua bola matanya bergerak mencari hal yang menarik untuk dilihat.

Namun, tatapannya terhenti pada satu pemandangan, di mana ada Galaksi dengan cewek itu lagi.

"Kay, itu Galaksi bukan sih?" tanya Tatya cepat, matanya juga terarah ke sana.

Ternyata ini bukan halusinasinya saja. Itu memang Galaksi, tapi seolah bukan dia. Bagaimana mungkin Galaksi seceria itu? Bagaimana bisa Galaksi senyum selebar itu? Apakah itu berarti Kayla bukan yang pertama melihat senyum Galaksi? Karena di mata Kayla sekarang, cewek itu sedang bersama Galaksi yang tersenyum.

Kenapa Kayla mendadak lemas seperti itu? Senyumannya mendadak hilang dan wajahnya ditekuk begitu saja. Hatinya resah dan berubah tidak semangat lagi.

"Kay, kok diem aja?" Tatya memperhatikan wajah sahabatnya. "Lo gak apa-apa, kan?"

OUTWITWhere stories live. Discover now