17. MILEA & BELLE

205 21 0
                                    

Milea geleng-geleng kepala dan menyeringai kepada tiga gadis berseragam ketat itu, sementara tangannya menutup rapat pintu toilet.

"Siapa lo?!" Tanya salah satu dari mereka yang bernama Ajel.

Milea berjalan mendekati Ajel dan dua temannya yang bernama Stella dan Ruby, lalu berdiri tepat di depan mereka dan menatap mereka dari atas sampai bawah.

"Lo bertiga mau Sekolah apa mau jual diri?" Tanyanya membuat darah Ajel, Stella dan Ruby langsung mendidih mendengar pertanyaan yang keluar dari mulutnya.

"JAGA MULUT LO!" Ruby mendorong bahu Milea dengan sangat keras membuat gadis itu terdorong agak jauh. "Lo orang asing, gak usah ikut campur! Jangan sok-sokan jadi pahlawan!"

Milea tak tinggal diam dan segera membalas dorongan Ruby jauh lebih keras sampai ia terjatuh di lantai.

Gadis itu berdecih, "Bukan masalah gue itu orang asing atau orang yang kalian kenal, tapi setiap orang itu emang harus punya rasa kemanusiaan. Dan jika rasa kemanusiaan itu gak ada di diri kalian dan ngelakuin perundungan ke orang yang lebih lemah dari kalian, apa itu yang di sebut manusia?"

"Lo kira sifat seseorang itu bisa di tutupin dari luar? Enggak. Justru cara kalian berpakaian udah langsung nunjukin kepribadian kalian. Ketat, norak, malu-maluin, ditambah tukang bully."

"Gak cuma cara berpakaian, tapi kelakuan kasar lo ke gue juga tadi itu udah nunjukin semuanya. Lo kira gue bakal diem aja kalau lo dorong gue? Enggak, gue bakal bales, bahkan bales lo lebih kasar sampe lo jatuh keras banget kayak tadi contohnya." Lanjutnya dengan tatapan tajam.

Ajel mengepalkan tangannya dengan sangat kuat, emosinya sungguh dibuat tinggi oleh gadis yang di anggap sok jagoan di depannya itu. Ajel mencekram kuat pipi Milea dan menamparnya dalam satu tamparan keras, pipi gadis itu kini menjadi merah karena tamparannya.

"Sejagoan apa sih diri lo murid baru?" Tanya Ajel pada Milea dengan nada mengejek. "Segitu doang kemampuan lo? Mau gue tambahin gak? Atau lo juga mau gue jadiin korban juga setelah pecundang ini?" Ia menunjuk Belle yang berada di sampingnya.

Belle hanya menundukkan kepalanya, jarinya meremas kuat rok pramuka-nya yang sudah basah kuyup itu. Tak hanya rok saja, dari bagian kepala sampai sepatunya memang semuanya sudah basah kuyup karena ulah Ajel, Stella dan Ruby.

Sementara Milea hanya tertawa sejenak menatapnya, tawa gadis itu perlahan menghilang di gantikan dengan tatapan mata yang lima kali lipat lebih tajam dari sebelumnya, menyeramkan. Ia langsung menarik kuat kerah seragam Ajel sampai membuat lehernya serasa di cekik, tangan kiri Milea di gunakan untuk menampar kembali pipi Ajel dengan tak kalah keras dan juga menjambak rambut panjang Ajel dengan begitu sadis.

Belle, Stella dan Ruby tentu saja dibuat sangat terkejut dengan itu semua, Stella dan Ruby langsung menghampirinya dan mencoba melepaskan Ajel dari Milea, Milea yang melihat hal itu pun langsung mendorong Ajel begitu kuat ke samping sampainya tubuhnya ambruk dan kepalanya terasa sangat pusing karena jambakan yang di dapatkannya dari Milea, ia terduduk di lantai dengan meringis kesakitan dan memegangi belakang kepalanya.

Setelah membuat Ajel ambruk ke lantai, Milea beralih mendorong keras tubuh Stella dan Ruby yang mencoba melawannya, dalam satu dorongan saja kedua gadis itu langsung terdorong jauh kebelakang sampai kepala mereka terbentur oleh dinding kamar mandi.

Milea berjongkok di depan Ajel, Stella dan Ruby yang terduduk di lantai dengan rasa sakit yang menjalar pada tubuh mereka, sementara ketiga gadis itu tak berani melakukan kontak mata dengannya.

"Gimana? Gue udah ngasih tau kemampuan gue ke kalian kan? Udah tau kan sekarang?" Milea menahan tawanya.

"Lo bertiga milih berhenti gangguin Belle atau mau gue tambahin lagi? Atau kalau perlu mau gue kasih tau ke Guru biar kalian langsung dikeluarin dari Sekolah ini?"

LACONIC Where stories live. Discover now