22. GERALD BUCIN

243 22 1
                                    

Gerald tersenyum hangat, tatapannya sama sekali tidak beralih pada gadis di depannya yang mulai memakan spaghetti buatannya lagi, gadis itu terlihat sangat senang dan sangat menikmatinya.

Cowok itu mengambil handphone-nya yang berada di samping Milea, membuka kamera dan mengambil beberapa foto Istrinya itu yang sibuk dengan makanannya. Tak hanya foto, ia bahkan juga memvidionya, tapi hal itu sama sekali tidak di sadari oleh Milea.

Setelah selesai, Gerald kembali mematikan handphone-nya dan kembali sibuk memandangi Milea. Tidak ada bosan-bosannya, bahkan Gerald bisa menghabiskan seribu tahun hanya untuk memandangi dan mengagumi Istrinya itu.

Di tengah-tengah acara makannya, Milea mengarahkan garpu kepada Gerald. "Nih, ikut makan juga,"

Ia menggelengkan kepalanya, "Gak usah, gue masih kenyang."

"Lo yang buat jadi lo juga harus makan." Paksa Milea membuat Gerald akhirnya menurut dan ikut memakan spaghetti buatannya melalui suapan gadis itu.

"Jujur, Ger, waktu lo bilang kalau lo bisa masak sebenernya gue rada kaget, soalnya kayak gak memungkinkan banget gitu. Emangnya lo bisa masak gini dari kapan?"

Cowok itu tersenyum kecil dan mengunyah spaghetti yang berada di mulutnya lalu menjawab, "Emang banyak sisi lain dari diri gue yang gak semua orang bisa tau."

"Gue bisa masak dari kelas 9 SMP bahkan, awalnya ya cuma bantu-bantu Bunda doang gitu di dapur, tapi tiba-tiba gue punya keinginan buat tau lebih banyak lagi, jadinya di ajarin sama Bunda."

"Gak cuma masak, gue juga di ajarin buat ngerjain beberapa pekerjaan rumah, Bunda sengaja ngajarin itu semua biar nanti gue gak terlalu bergantung ke Istri gue kalau udah nikah,"

"Di rumah ini kadang gue yang masakin, di markas Andonios kalau anak-anak pada males pesen makanan juga gue yang masakin, jadinya cuma ortu gue sama mereka doang yang tau." Sambungnya membuat Milea mengangguk-anggukkan kepala paham, ia menjadi sangat kagum dengan Suaminya dan Mertuanya.

Didikan yang diajarkan Arina kepada Gerald memang sangat luar biasa, Gerald sendiri pun juga tak kalah luar biasanya karena sudah mempunyai kesadaran dan mau menuruti keinginan Ibundanya, sebab tidak semua cowok mau seperti itu.

"Bagus kalau gitu, jadinya kan lo bisa bantuin gue di rumah nanti," Gadis itu nyengir lebar.

Gerald tersenyum kemudian mengangguk, "Tanpa lo minta juga bakal gue bantu kok."

Milea ikut tersenyum senang, mereka pun kembali melanjutkan acara makan mereka dengan Gerald yang masih setia di suapi oleh Milea.

"Ini sebenernya lo emang beneran udah kenyang apa emang minta di suapin sama gue sih?" Tanyanya heran.

Mendengarnya membuat Gerald tertawa, cowok itu lantas mengambil alih garpu yang berada di tangan Milea dan mengarahkan garpu itu kepadanya. "Gantian nih,"

Gadis itu segera membuka mulutnya dan menerima suapan spaghetti untuknya, ia memakannya dengan lahap membuat mulutnya kini menjadi belepotan seperti anak kecil.

Melihat hal itu Gerald geleng-geleng kepala, "Dasar bocah."

Milea tersentak kaget, badannya mematung saat jari Gerald menyentuh bibirnya dan mengusap bibirnya yang belepotan itu menggunakan ibu jarinya. Darahnya berdesir mendapatkan perlakuan tiba-tiba itu dari Suaminya, gejolak tegang memenuhi seluruh tubuhnya sampai mata kakinya.

Sementara Gerald yang baru sadar akan tindakannya menjadi terdiam, dalam waktu lama kedua mata itu saling menatap satu sama lain dengan jari cowok itu yang masih berada di bibirnya.

Namun, mata Gerald yang awalnya menatap mata indah milik Milea kini dibuat kembali salah fokus oleh bibir manis milik gadis itu, bibir manis yang sudah pernah di rasakannya dan bisa dibilang sudah menjadi candu baginya sekarang.

LACONIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang