26. Are You Jealous?

173 13 0
                                    

•••

Galen memijat sebentar bahu dan tengkuknya yang terasa sangat pegal padahal hanya sebatas duduk di bangku doang, dia melirik sekilas Gerald di sampingnya yang sedang tidur dengan tenang.

Dengan masih memijat bahunya, Galen melihat keluar jendela yang berada tepat di sebelah kanannya yang langsung mengarahkannya pada lapangan upacara, seketika matanya langsung melotot melihat pemandangan diluar jendela.

Buru-buru dia menggoyang-goyangkan kuat tubuh Gerald mencoba membangunkan sahabatnya itu, "Ger!" Panggilnya.

"Ger, bangun, Ger!"

"Lihat cewek lo itu disana bangsat!"

"Gerald goblok, bangun dulu anjing!" Sambung Galen emosi sampai menggeplak kepala Gerald membuat cowok itu akhirnya bangun juga, Gerald membuka sedikit matanya dan berdecak kesal.

"Apa anjing?! Ganggu banget lo!" Tanyanya ngegas.

Galen lagi-lagi menggeplak kepalanya, "Cewek lo manjat pohon anjing!" Sahutnya sambil menolehkan kepala Gerald secara paksa agar melihat kearah jendela.

Jadi ini yang sebenarnya anjing siapa coba?

Sama halnya seperti Galen, mata Gerald langsung melotot melihat Milea yang sibuk bergelantungan di atas pohon layaknya seekor monyet, gadis itu sedang mengambil mangga di pohon yang sedang di gelantunginya sementara teman-temannya berdiri dibawah bertugas menerima mangga darinya, termasuk Belle pun juga ada disana.

Bahkan Gerald sampai mengucek-ucek matanya, padahal dia sudah tau kalau dari SD Milea memang hobi bergelantungan di atas pohon seperti itu, tapi siapa tau salah lihat kan. Tapi itu benar-benar Istrinya!

Milea yang sadar jika ada pasang mata yang memperhatikannya pun segera mencari keberadaannya, dan sampailah dimana matanya bertemu dengan mata Gerald dan Galen yang masih melongo melihatnya lewat jendela kelas.

Bisa dilihat dengan jelas bahwa Gerald kaget, syok, terheran-heran, sampai tidak bisa berkata-kata. Sementara Milea justru tersenyum kepadanya dan melambaikan tangannya, "HAI, GER!" Sapanya begitu menggemaskan tanpa dosa.

Padahal Milea dan teman-temannya mengenakan seragam olahraga, tapi kenapa mereka ada di lapangan upacara bukannya di lapangan olahraga? Mana nyolong mangga lagi!

Tiba-tiba Milea menutup kedua telinganya kala suara teriakan dari Pak Ardam merusak gendang telinganya, sontak dia langsung melihat kebelakang.

"KENAPA KALIAN MALAH DI SINI?!" Amuk Pak Ardam berkacak pinggang menghampiri mereka. "MILEA, TURUN KAMU!"

"Ah Bapak ganggu aja!" Kesal Milea.

Pak Ardam melotot mendengar perkataan muridnya itu, "Apa kamu bilang?! Turun kamu sekarang!"

"Lagian kamu itu cewek, Milea, ngapain malah mau jadi ninja warrior manjat-manjat pohon?!" Lanjutnya.

"Saya aslinya waria, Pak." Sahut gadis itu ngasal.

"Mau jadi cewek, cowok, waria, bencong, gak peduli saya! Turun kamu sekarang, atau saya bilang ke wali kelas kalian?!"

"Jangan dong, Pak, Bapak jahat banget sih!" Shireen menatapnya sebal.

"Itu mangganya siniin, ngapain kalian colong?!" Pak Ardam hendak menghampiri Kei yang membawa plastik hitam berisi sekitar 3 mangga di dalamnya tapi Milea lebih dulu berteriak,

"AWAS, KEI, NANTI MANGGANYA DI AMBIL!" Teriak Milea membuat Kei refleks menjauhkan dirinya sambil memeluk erat plastik itu.

Guru muda bernama lengkap Ardam Wijayakusuma itu semakin dibuat jengkel, tapi lagi-lagi Milea yang jadi sasarannya. Berkat tubuhnya yang tinggi membuatnya dengan mudah menarik lengan gadis itu yang masih nemplok di pohon mangga yang ukurannya memang tidak terlalu tinggi, "Turun!" Paksanya.

LACONIC Where stories live. Discover now