1

47.1K 985 16
                                    

satu : Something In The Way You Move - Ellie Goulding.

#

Dilla menguap bersamaan dengan berhentinya guru Sejarah menjelaskan materi pelajaran. Bu Ike,guru yang paling kejam menurut Dilla. Menuru teman satu kelasnya juga. Ia tak akan segan menyuruh anak muridnya menghapalkan seluruh isi Bab 2, misalnya. Hanya dalam dua hari. Apa itu tak gila? Dan,sahabat Dilla baru merasakan kekejaman itu. Hannah mengatakan,kepalanya terasa ingin meledak menghapalkan segitu banyaknya cerita di dalam buku Sejarah itu.

"Eh Dill,tulis soal atau nggak?"tanya teman Dilla yang duduk sampingan dengannya. Bukan sebangku.

Dilla menolehkan kepalanya,menatap laki-laki yang menanyakan sesuatu padanya. "Tulis soal,dengan jawaban yang benar"terang Dilla singkat.

"Serius? Gak yakin gue".

Dilla mendengus,"kalau gak percaya tanya aja sendiri sana sama Bu Ike!".

"Ya udah,biasa aja kali! Nggak usah ngotot!".

Jadi manusia ngeselin banget sih.

"Hey! Aldilla,Ario. Kenapa kalian? Ada apa ribut-ribut?"tanya Bu Ike dari mejanya. Kini ia sudah bangkit dari kursinya,membuat Dilla dan Rio menepuk dahi mereka.

"Tadi Rio nanya sama saya bu".

"Kenapa teriak-teriak?".

"Dia gak percaya sama saya bu!".

"Eh lo ngomong yang bener! Gak usah nebar fitnah".

"Eh kampret,lo diem!"

Rio dan Dilla saling menatap dengan tajam. Bu Ike yang merasa di acuhkan,memukul kepala Rio dan Dilla menggunakan buku tebal miliknya.

"Sakit Bu!"bentak mereka dengan bersama-sama.

Bu Ike membulatkan matanya. Ia tampak semakin berapi-api sekarang. Hannah mendecih,"otak siapa sih lo pakai? Sampai bisa-bisanya ngebentak nih janda tua?"bisik Hannah kesal.

Dilla tak mengindahkan bisikan Hannah,ia menyumpah-serapahi Rio yang sedari tadi terus menyalahkannya.

"Kalian! Berani-beraninya ngebentak saya!".

"Gak sengaja Bu"ucap Rio dan Dilla kembali secara bersamaan.

"Kalian sekarang,keluar dari kelas saya. Berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran saya habis"perintah Bu Ike.

Dilla mendecak,"Bu saya kan gak sengaja! Lagian,yang salahkan bukan saya. Yang salah kan Rio".

Bu Ike melebarkan matanya. Menandakan bahwa ia tak menerima penolakan semacam apapun itu. Dilla mendengus kesal.

"Ayolah bu!"rayu Rio dengan mata berbinarnya.

"Saya hitung sampai lima,kalau kalian belum keluar,rangkum-".

"Oke Bu! Kita keluar sekarang!"potong Rio dan Dilla bersamaan dengan berteriak.

Tanpa perlu mendengar lanjutan Bu Ike,Dilla dan Rio sudah tau apa yang hendak diucapkan guru berumur empat puluh tahun itu. Merangkum dua bab selama satu hari dan menghapalkan isi dari rangkuman itu.

"Gara-gara lo kita jadi diluar gini. Ah! Kampret!"kesal Dilla sambil mondar-mandir dan mengacak rambutnya kesal. Benar-benar kesal.

Rio menaikkan alisnya sebelah,namun tak ayal ia tersenyum miring,"kapan lagi bikin lo ngamuk,terus dihukum berdua pula".

Dilla menghentikan acara mondar-mandirnya. Ia berdiri di depan Rio sambil berkacak pinggang,menatap Rio-yang tengah duduk santai-dengan tatapan tajam. "Lo itu...ahh! Gak ngerti gue".

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang