19

7.5K 308 1
                                    

sembilanbelas : 7 Years - Lukas Graham

#

Rio dan Dilla sampai terlebih dahulu di bandara,karena Dony dan Rama terjebak macet tak jauh dari bandara. Membuat Rio dan Dilla singgah ke restoran cepat saji untuk sekedar mengisi perut,karena perjalanan yang ditempuh cukup lama.

Sepanjang perjalanan,dari keluar dari mobil Rio terus menggenggam tangan Dilla,sesekali merangkulnya. Membuat yang digenggam tangannya hanya bisa berserah diri sambil terus chatting dengan Hannah dan Thalita.

"Udah dulu main handphonenya"tegur Rio begitu datang membawa makanan untuk mereka.

Dilla mengangkat kepalanya,ia menghela nafas. "Bentar dulu,ini lagi seru-serunya".

"Bahas apasih emangnya? Sampe-sampe aku dikacangin daritadi,"Rio mengoceh sambil mengunyah burgernya.

"Konsernya Selena Gomez. Aku,Hannah,sama Thalita mau nonton bareng! Pasti seru deh!"wajah Dilla tampak sangat girang,membuat Rio tertawa kecil.

"Thalita siapa?" 

"Temen les piano aku,"Dilla meletakkan iPhonenya di atas meja,sudah selesai dengan urusannya.

"Makan tuh burgernya".

Dilla hanya mengangguk. Ia mulai membuka bungkus burger yang tinggal satu di piring lalu melahapnya dengan nikmat.

"Mama sama papa kamu nyampe jam berapa?"tanya Dilla disela-sela kunyahan.

Rio melirik jam tangan berwarna hitam yang melingkar ditangan kirinya,"kalo gak salah sih jam setengah lima".

Dilla hanya mangut-mangut,tanda mengerti. "Gak kerasa ya Senin udah ujian aja,perasaan kaya baru kemarin kita naik semester dua".

"Gak kerasa juga,udah hampir kita seminggu jadian".

"Baru seminggu juga. Belum sebulan,"Dilla terkekeh lalu meneguk air mineral.

Dilla memang tak terbiasa makan tanpa minum air putih. Di setiap acara makan,hanya ia sendiri yang tak minum air berasa. Dan kedua orang tuanya memaklumi itu. Hal itu juga diketahui Hannah dan Thalita,sahabat karib Dilla. Serta Rio,teman yang kini sudah merangkap sebagai pacarnya.

"Si Dony sama Rama lama banget perasaan"gumam Dilla yang sekarang sudah selesai dengan tugas wajibnya.

"Tau tuh. Coba aku chat mereka dulu".

Dilla mengangguk,"kamu kasi tau mereka gak kalau kita disini?"tanya Dilla.

Rio membulatkan matanya,lalu ia menepuk keningnya sendiri yang tentu saja membuat Dilla menaikkan alisnya sebelah. "Kenapa sih?" 

"Aku lupa kasi tau mereka,Dill!" 

"Ya Allah Ario. Pasti mereka cari-cari kita nanti!"Dilla mendecak.

"Aku telepon Dony aja".

Rio dengan cepat membuka handphonenya lalu mencari nomor Dony di kontaknya.

"WOI ANJING! LO DIMANA?!"

"Weh,gak usah teriak-teriak bung. Gue belum masuk tahap tuli saat ini".

"Bacot. Sekarang lo dimana? Sial banget,capek gue nyariin lo".

"Gue di KFC yang dekat Roti Boy".

"Bangkai emang lo Yo,sumpah gue".

Dony langsung mematikan sambungan telepon begitu menyelesaikan kutukannya pada Rio. Sesaat setelahnya,Rio langsung menyemburkan tawa yang sedari tadi ditahannya. Dilla terkekeh melihat Rio yang tertawa sangat geli,sudah pasti ia tau apa yang terjadi.

MineWhere stories live. Discover now