11

8.3K 387 11
                                    

sebelas : Humble and Kind - Tim McGraw.

#

Rio terdiam sesaat ketika ia membaca chat Dilla. Jelas saja ia tau bahwa gadis itu marah padanya. Kelihatan dari cara ia membalas chat,seperti pelit huruf.

"Dilla marah sama gue".

Rama dan Dony yang tadinya tengah sibuk dengan urusan masing-masing,kini beralih pada Rio. Ditatapnya laki-laki yang paling tampan di antara mereka itu.

Ya,memang Rio tampan. Seluruh anak perempuan kelas sepuluh yang satu lantai dengannya saja,mengatakan bahwa laki-laki yang suka menyugar rambut itu sangat tampan. Bahkan seorang ibu kantin juga mengatakan hal yang sama dengan anak perempuan kelas sepuluh.

"Marah kenapa?"tanya Rama.

"Emang lo ada buat salah sama dia?"tanya Dony.

Rio untuk sementara tak membalas chat Dilla. Ia ingin memberi waktu untuk gadis itu. Ntah waktu apa,Rio pun tak tau.

Intinya kasi waktu aja. Gue juga butuh waktu. It's about time.

Ia membiarkan handphonenya tergeletak di atas kasur,disampingnya.

Rio termenung mendengar pertanyaan Dony. Ia bingung ingin menjawab apa. Sebenarnya kenapa ia harus bingung? Ia bisa menceritakan kejadian tadi dan kedua sahabatnya pasti dapat menarik kesimpulan.

Tapi,tak semudah itu menurut Rio. Ia bisa saja menceritakan itu kepada sahabatnya,tapi apa bisa ia menceritakan detailnya? Menceritakan kenapa ia memeluk Dilla. Pasti salah satu dari mereka akan menanyakan pertanyaan hina itu.

Gue benci diri gue ntah kenapa.

Rio menghela nafas panjang. Dengan berat hati,ia memilih memberikan handphonenya pada Rama,dan menyuruh laki-laki itu saja yang membaca sendiri.

"Ada jawaban disini?"tanya Dony.

Rama mendecih,sementara Rio menggedikkan bahunya. Dony hanya bisa terkekeh. Setelah mengambil alih handphone Rio,Rama langsung membaca pesannya.

5 menit.

Rama dan Dony selesai membaca. Tak ada reaksi yang keluar. Membuat Rio menaikkan alisnya sebelah.

1 menit.

Tawa menggelegar memenuhi seantero kamar Rio. Ia mendecak sebal. Laki-laki itu mengacak rambutnya sambil menyandarkan diri ke dinding.

"Sejak kapan lo jadi kecewek-cewekkan?"tanya Rama sambil menahan tawanya. Sementara Dony,ia sudah tertawa terlebih dahulu.

Rio menatap tajam Rama,membuat laki-laki itu terkekeh,dan mengurungkan niatnya untuk tertawa.

"Gue gak enak banget sama dia Ma,gue gak tau harus gimana"ungkap Rio.

Ia mengacak rambutnya kesal. Ini benar-benar menyakitkan. Rama dapat menyimpulkan bahwa Rio sangat terbebani. Ia bisa mengambilnya dari wajah frustasi dan depresi Rio.

"Lagian,salah lo sendiri"sahut Dony,membuat Rio menggeram.

"Gue ragu kalau Dilla beneran, marah?"ujar Rama,yang sebenarnya lebih mengarah kepada pertanyaan menurut Rio.

Dony dan Rio menatap heran Rama,"gimana bisa lo bilang gitu?"tanya Rio.

"Seorang Aldilla yang cantik,baik hati,dan tid-".

"Langsung aja"potong Dony,membuat Rama mendecak.

"Lo tau kalau Dilla gak gampang marah? Apalagi sama teman-teman dekatnya. Terutama sama lo. Gue ragu dia marah karena hal sepele. Ya kalau beneran marahpun,gue ngerasa aneh aja".

MineOnde histórias criam vida. Descubra agora