20

6.4K 366 4
                                    

duapuluh : This One's For you - David Guetta ft Zara Larsson

#

"Sebenarnya aku sama Abby,kita masih punya hubungan".

Dilla tersentak. Maksud Rio apa? Apakah mereka masih berpacaran? Otaknya masih berusaha berpikir keras. "Maksud kamu hubungan apa?"

Rio mengambil tangan Dilla dengan ragu-ragu dan mengusap punggungnya. Segala kutukan keluar untuk dirinya sendiri. Ia hanya takut setelah ia mengatakan ini,Dilla langsung menjauhinya,tak mau berbicara dengannya,atau bahkan lebih parahnya memutuskannya.

Ya,Rio selalu benci dirinya.

Selalu mengambil keputusan tanpa berpikir ulang ataupun memikirkan resikonya.

Setelahnya,barulah ia membenci penyeselan yang mendadak menghantuinya.

"Kamu marah ya? Maaf,tapi aku harus ngasi tau hal ini ke kamu. Maaf,"Rio menatap mata Dilla dalam. Takut-takut mata itu tak akan dapat dipandangnya lagi.

"Gak,aku gak marah. Cuma,aku gak ngerti. Bisa kamu jelasin?"

Rio menaikkan alisnya. Astaga Dilla,ini kali kedua ia bertingkah seperti ini pada Rio. Selalu mendadak lemot dan lola. Dengan helaan nafas yang amat sangat dipaksakan,Rio menceritakan semuanya.

#

Sepanjang perjalanan pulang,Dilla tak berkicau,Rio sekalipun. Demi apapun,Rio benci suasana saat ini. Terlalu awkward dan creepy. Ia benci apa yang diucapkannya tadi.

Flashback On.

"Maafin aku Dill. Aku gak bermasuk kok buat selingkuh sama kamu. Dan aku anggap aku sama Abby udah gak punya hubungan lagi. Setelah hampir 3 tahun aku sama dia miss communication".

Badannya menegang. Jantungnya berdegup sangat kencang,bahkan ia takut jika Rio dapat mendengarnya. Semua keributan yang terdengar mendadak hilang dan semua terasa senyap sunyi. Dilla bingung ia harus memberikan raut wajah seperti apa. Apa sedih,menangis,bahagia,tertawa. Dilla tak tau.

"Gue harus ngapain?"Dilla menggumam dengan kepala tertunduk.

Disuruh sedih,Dilla bingung apa yang mau disedihkan?

Disuruh menangis,sedih saja tak bisa apalagi menangis.

Disuruh bahagia,okay,Dilla sedikit ragu jika ia diharuskan bahagia.

Disuruh tertawa,sebenarnya ia mau tertawa,tapi apa cerita tadi lucu?

Ini membingungkan,sekaligus memusingkan kepalanya.

"Kamu gak marah?"tanya Rio.

"Aku gak tau kenapa aku harus marah".

"Serius gitu? Bohong banget".

"Ya Allah Yo,sumpah aku bingung harus berekspresi kaya gimana".

Rio menghela nafasnya. "Maaf kasi tau ini terlalu cepat".

"Tapi aku punya saran untuk kamu".

MineWhere stories live. Discover now