[7]

36.1K 2.9K 99
                                    

"Kau baik-baik saja?" tanya Sisi pada Agatha yang menyender lemah di bahu Sisi.

"Tidak, aku tidak baik-baik saja," kata Agatha lemah.

"Walaupun aku tidak bisa mendengarmu, aku tau kau tidak baik-baik saja," jawab Sisi. Sisi dan Agatha menggunakan headphone untuk menghalau kebisingan yang berasal dari suara helicopter.

Sisi mendekatkan microphone kemudian mencolek tangan dokter yang sedang mengeluarkan peluru yang bersarang di kaki Agatha.

"Apakah semua baik-baik saja?" tanyanya setengah berteriak.

"Tenang, semua baik-baik saja. Agatha tidak kehilangan banyak darah. Hanya saja dia mengalami shock, dia butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaannya saat ini," balas sang dokter.

"Iya kali menyesuaikan diri! Mana ada orang yang bisa menyesuaikan diri jika diculik! Dokter goblok!" bisik Sisi sambil menjauhkan microphone yang menempel pada headphonenya itu. Berbisik agar sang dokter tidak mendengan umpatan penuh pelecehan yang ia ucapkan tadi.

Agatha yang tidak sengaja mendengar kata-kata Sisi, terkikik geli. "Kalau gara-gara hal ini saja aku sudah Shock, bagaimana kalau nanti aku menikah dengan Mike Tyson," balas Agatha.

"Hm... selera cowokmu tidak pernah berubah! Selalu yang terburuk diantara yang terburuk!" cibir Sisi.

"Hei, Mike Tyson itu keren tau! Dia saja dinobatkan sebagai salah satu petinju dengan pukulan terkuat!" balas Agatha tidak terima.

"Agatha, lihat ya. Kakak pertamamu itu tampan, kakak keduamu itu sangat tampan, papamu bahkan jauh lebih tampan lagi. Bagaimana caranya kamu bisa jatuh cinta pada orang yang gak ada bentuknya seperti itu!"

"Siapa bilang Mike Tyson gak ada bentuknya? Lihat otot-otot laki-laki itu! Ugh... it's so sexy babe,"

"Ya ya, terserah saja,"

"Hm... tapi kalau dipikir-pikir Bian lebih tampan."

"Apa? KAMU BILANG APA?" Sisi menaikan nada suaranya. Berharap Agatha mau mengulangi apa yang ia ucapkan sebelumnya.

"Bukan apa-apa," balas Agatha.

"APA~?" tanya Sisi lagi. Entah kenapa suara helikopter ini begitu berisik. Sisi tidak bisa mendengar satu patah katapun yang Agatha ucapkan setelah mengungkapkan kesexyan Mike Tyson.

Uh! Sisi bergidik geli, ia sangat, sangat, sangat tidak menyukai laki-laki berbadan besar. Bahkan saat para wanita jatuh cinta pada laki-laki setengah serigala bernama Jacob itu Sisi meringis geli, setengah ketakutan. Menurutnya laki-laki berkeperawakan sedikit buncit lebih menarik daripada laki-laki dengan tubuh roti sobek.

"Si, aku takut," kata Agatha, membuat Sisi semakin mengeratkan genggamannya. Sisi mematikan microphone nya begitu juga milik Agatha. Gadis itu segera mengambil kertas yang sengaja ia selipkan di bra-nya agar tidak seorangpun mengetahui apa yang ia bawa.

Dengan hati-hati ia menyerahkan surat itu kepada Agatha, Agatha segera membaca apa dituliskan dalam secarik kertas itu cepat. Air matanya menetes, belum juga satu hari ia diculik, Agatha sudah merindukan kakaknya. Abilutung kasarung yang selalu mencari gara-gara padanya. Mengejeknya, menindasnya, menjahilinya, namun diantara Abi dan Agni, Abilah yang lebih menyayanginya.

Abisena yang selalu ada saat Agatha kesulitan melakukan tugas sekolahnya.

Abisena yang selalu ada saat Agatha diganggu oleh teman-teman sekolahnya.

Abisena yang selalu menemaninya melewati hari yang sangat horror untuk jomblo-jomblo didunia.

Menonton, makan malam, bermain kartu, video games.

Stuck On You [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora