Part 12

1.6K 227 49
                                    

Publish on: Minggu, 12 April 2020 [16.50]

BEAUTIFUL GHOST

.

"Terkadang ada yang tidak perlu diutarakan, cukup dirasakan saja."

.

***

Hari ini Aluna terlihat berbeda dari biasanya. Sejak kemarin kembali dari gedung sewa itu, Aluna nampak lebih pendiam. Bahkan saat Antares menapakkan kakinya di dalam kelas, Aluna tidak menyapa seperti biasa. Gadis itu terlihat sedang memikirkan banyak hal. Meskipun penasaran, Antares tetap pria dengan gengsi setebal buku Biologi Pak Anton. Dia tidak akan mau repot-repot menanyai masalah apa yang sedang menimpa Aluna.

Terdengar desahan lolos dari bibir Aluna, terlihat dia sangat tidak bersemangat hari ini. Bahkan Antares sudah mendengar hembusan nafas berat Aluna sampai puluhan kali. Tak tahan lagi, dia menoleh pada gadis itu dan menatapnya curiga. Sementara Aluna duduk loyo dengan bahu turun, wajahnya pun sekusut keset welcome. Apa jangan-jangan Aluna sedang datang bulan?

Antares mengerutkan keningnya, memangnya hantu bisa pms?

Saat ini kelas masih sepi. Ada untungnya juga Antares menjadi siswa rajin yang sudah nongol di gerbang sekolah tepat sedetik gerbang itu dibuka. Kini dia lebih leluasa berbicara dengan Aluna tanpa khawatir ada yang mendengar dan menganggapnya gila.

"Al." Ngomong-ngomong, Antares merasa geli dengan panggilan itu. Dia agak merinding seolah baru pertama kali memanggil nama Aluna.

"Hm?" Terdengar sangat tidak bersemangat. Aluna seperti seorang gadis yang putus asa karena gebetannya lebih memilih kencan dengan gadis lain. Eh?

"Kemarin, apa yang lo dapet di sana?" Biasanya Aluna-lah yang lebih dulu membuka topik pembicaraan, kini gantian. Dan Antares merasa otaknya habis kepentok pintu.

Kenapa rasanya aneh?

"Gak ada." Aluna memilih tutup mulut. Dia bingung bagaimana menceritakan semua kilasan yang muncul di ingatannya saat itu. Bahkan dia sendiri pun belum memahami semua, bagaimana bisa dia menceritakannya?

"Lo ingat sesuatu?" tebak Antares. Pria itu memicingkan mata, menatap Aluna dengan agak memiringkan kepala. Sedangkan Aluna masih setia dengan wajah kusutnya.

"Gue ingat. Tapi, gue gak paham apa yang gue ingat."

Antares mengerutkan kening, "Hah?"

"Udahlah, gak usah diperpanjang. Gue aja gak paham sama ingatan itu. Bikin kepala tambah pusing aja!" Aluna memberengut, lantas menjatuhkan kepalanya di atas meja.

"Selain itu? Apa yang lo dapet?" tanya Antares masih penasaran.

"Gak ada yang penting. Cuman fakta kalau Adam udah punya tunangan," jawab Aluna lesu, dibarengi hembusan nafas panjang.

Antares menaikkan alis, "Tunangan? Dan lo ... cemburu?"

Aluna menatapnya sangsi, "Gimana gak cemburu coba?! Adam itu cowok super duper perfect cetar membahana di mata kaum wanita. Udah ganteng, putih, tinggi, pinter, ramah, pokoknya dia paket komplit. Gue yakin, kalau kabar ini tersebar, pasti semua cewek di sekolah bakalan patah hati massal karena idola mereka udah punya gandengan."

Mendengarnya, Antares memutar mata, "Apa bagusnya cowok mirip cewek kayak Adam?" gumamnya lirih. Namun Aluna memiliki telinga yang sangat peka. Lihat saja, gadis itu memandang Antares dengan tajam.

BEAUTIFUL GHOST [END]Where stories live. Discover now