Part 24

1.4K 205 3
                                    

Publish on: Minggu, 5 Juli 2020

BEAUTIFUL GHOST

Now playing | Beautiful - Bazzi feat Camila Cabello

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Now playing | Beautiful - Bazzi feat Camila Cabello

***

Ada yang aneh dengan Aluna.

Sejak Antares pulang dari sekolahnya, ia tak bertemu dengan Aluna sama sekali. Bahkan ketika dirinya bekerja kelompok bersama Adam dan Jenny di rumahnya, Aluna masih belum menampakkan batang hidungnya.

Kini ketika Aluna muncul dari balik pintu rumah, hantu itu hanya diam. Aluna menatap Antares sekilas, menyadari bahwa Adam dan Jenny juga ada di sana. Gadis itu kembali berjalan menuju kamarnya begitu saja. Biasanya, Aluna akan heboh ketika ada Adam. Antares jadi dibuat penasaran, Aluna justru tampak lebih pendiam dan wajahnya sangat kusut.

Dia kenapa?

Pertanyaan itu hanya mampu Antares tampung dalam hatinya. Ia masih memiliki urusan bersama Adam dan Jenny.

"Jadi gimana? Sepakat kalau kita bikin lampion aja?"

"Iya, gitu aja." Antares melihat jam dinding di ruang tengah. "Udah hampir jam setengah enam. Kita lanjutkan ini lusa aja, gue besok gak bisa soalnya. Sekalian beli barang yang dibutuhkan. Kalian bisa pulang sekarang," ujarnya panjang. Jenny sampai mengerutkan keningnya bingung, tidak seperti biasanya Antares berbicara sepanjang itu.

Adam beranjak berdiri. Dia sekilas menengok ke arah kamar Antares. Entah kenapa, Adam merasa penasaran dengan ruang itu. Rumah Antares memang tidak sebesar rumahnya, tapi di sini cukup sejuk. Ada banyak tanaman bunga di depan rumah. Maryam---ibu Antares---juga terlihat sangat ramah ketika melihat kedatangannya dan Jenny.

"Ibu kamu mana, An? Aku mau pamit dulu," ucap Jenny sembari mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Maryam.

"Di belakang. Nanti gue yang bilang kalau kalian pamit pulang." Antares terlihat mengusir Jenny dan Adam dengan halus.

"Ya udah, aku pulang, ya. Dam, lo dijemput?" Jenny menoleh pada Adam. Pria itu mengangguk sekilas. "Gue ikut, ya?"

Adam hanya mengiyakan. Keduanya berlalu keluar dari rumah. Sementara itu, Antares membiarkan buku-bukunya berserakan di atas meja. Ia akan membereskannya nanti. Untuk saat ini, rasa penasarannya lebih penting.

Antares bangkit, melangkah menuju ruangan Aluna yang tertutup rapat. "Lun?" panggilnya.

Aluna tak menyahut. Antares sudah bersiap mengetuk pintu, padahal ia bisa langsung masuk seperti biasanya. Tangannya sudah terangkat, namun terhenti ketika ia mendengar isakan dari dalam kamar.

Dia nangis?

Antares tak jadi mengetuk, ia menurunkan tangannya dan terdiam di balik pintu. Mungkin ini bukan saat yang tepat untuk bertanya mengapa Aluna berubah.

BEAUTIFUL GHOST [END]Where stories live. Discover now