BEAUTIFUL GHOST [END]

Part 28

Dipublikasikan pada: Kamis, 30 Juli 2020

BEAUTIFUL GHOST

Now playing | Maze - Kim Nayoung

***

Gue cuman mau bilang, Aluna itu hantu dan lo manusia.

Kalimat yang diucapkan oleh Dita masih terngiang jelas di benak Antares. Pria itu termenung, menatap gerbang rumah bertingkat di hadapannya. Seorang satpam bertubuh gempal tampak memandangnya bingung, sebab Antares sudah berdiri lama di sana tanpa melakukan apapun.

"Permisi, Mas. Mas-nya ada keperluan apa kemari?" tanyanya begitu ia menghampiri Antares.

"Maaf, Pak, kenapa rumah ini sepi?" Antares balik bertanya. Melihat satpam tersebut menatapnya intens membuat Antares berkata, "Saya teman sekolahnya Adam."

Wajah satpam bernama Jono itu berubah. "Owalah, temannya Den Adam rupanya. Maaf, saya gak tahu tadi. Den Adam sekeluarga sedang tidak ada di rumah, Mas."

Pantes.

Antares pamit undur diri tanpa mencari tahu keberadaan Adam. Dia berbalik pergi menjauh dari tempat itu.

Matahari yang mulai terbenam terlihat berpadu sempurna dengan langit yang berwarna jingga. Antares langsung menuju rumah Adam setelah ia pulang dari sekolah. Setelah dirinya bertemu Jenny hingga berakhir berdebat dengan Dita, Antares memutuskan untuk mencari tahu semua tentang Aluna. Di dalam kelas, dia duduk menyendiri mengorek informasi yang bisa didapatkannya. Tidak susah, profesi Adam sebagai seorang model yang sedang naik daun membuat wajah Aluna terseret menjadi sorotan publik.

Adam dan Aluna sangat dekat. Antares bisa menebak bahwa keduanya bersahabat dari kecil. Kemungkinan besar, keluarga mereka sudah lama saling kenal. Yang mengejutkannya, Aluna juga seorang model seperti Adam. Wajahnya yang cantik menjadikan gadis itu buah bibir dan selalu disandingkan bersama Adam.

Apalagi Aluna adalah anak satu-satunya keluarga Dirgantara yang cukup terkenal. Ayahnya --Hanindra Dirgantara-- merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Lalu ibunya ---Riena Dee--- adalah mantan model Indonesia juga. Dikabarkan Riena telah meninggal karena suatu kecelakaan.

Hanya itu yang Antares tahu. Ia berniat menanyakan semuanya kepada Adam, tentang bagaimana Aluna meninggal dan keterkaitan hubungan keduanya dengan Sandra.

Langkah kaki Antares memelan begitu netranya menangkap seseorang yang familiar tengah berdiri mematung di sebuah halte sepi.

"Aluna?"

***

"Luna, ini permintaan terakhir Bunda kamu." Hanindra menatap Luna dengan ekspresi kecewa. "Kenapa kamu menolaknya, sayang?"