BEAUTIFUL GHOST [END]

Part 25

Publish on: Jumat, 10 Juli 2020

BEAUTIFUL GHOST

Now playing | Euphoria - BTS Jungkook

***

Aluna merasa dirinya menjadi hantu gila sekarang. Ia terus tersenyum sambil sesekali memegang pipinya yang memanas. Gadis itu berjalan seorang diri menyusuri koridor, terkadang tersenyum tipis mengingat kejadian semalam.

"Oke, Luna. Lo tenang dulu, ya? Astaga, gue kenapa gini, sih?" Aluna menepuk-nepuk pipinya. "Sadar, Lun! Sadar!" Dia menarik napas panjang lalu mengeluarkannya perlahan.

Sekolah masih sepi. Hanya ada beberapa petugas yang datang pagi-pagi untuk menjalankan tugasnya. Matahari masih malu-malu untuk menampakkan sinarnya, jam dinding menunjukkan pukul 06.00 WIB.

Aluna melangkah memasuki perpustakaan. Ia tak punya tujuan lain saat ini. Gadis itu berjalan menyusuri rak buku dan mengambil asal berbagai buku yang terlihat menarik di matanya. Aluna mengabaikan tatapan hantu bertubuh besar dengan rambut panjang menjuntai yang berdiri tak jauh darinya. Penunggu perpustakaan itu seperti patung saja, Aluna sudah tak takut lagi.

"Satu, dua, tiga, empat, lima---"

"Lun?"

Aluna berbalik. Ia menjatuhkan bukunya ketika melihat Antares berada di hadapannya. Pipinya memerah seketika mengingat kejadian semalam, dimana dirinya langsung menghilang dan tidak kembali ke rumah Antares. Aluna malu pada pria itu.

"H—hai," sapanya kikuk.

Antares juga tersenyum canggung, ia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. "L—lo ngapain di sini?"

"Eh?" Aluna segera mengambil bukunya yang terjatuh. Ia merutuki sikapnya yang kentara sedang salah tingkah. "G—gue mau baca buku." Ia meringis.

Melihat Antares datang tiba-tiba dengan tas yang masih tergendong di punggungnya membuat Aluna bertanya, "Kok, lo ada di sini?"

"Oh, tadi gue ketemu penjaga perpustakaan di gerbang. Disuruh bukain pintu perpustakaan dulu," ujar Antares. Dia hendak berbalik namun tertahan. "Hari ini latihan terakhir. Lo datang ke ruang tari, kan?"

"Hah?" Aluna buru-buru mengangguk. "Iya, gue dateng."

Antares tersenyum tipis sebelum akhirnya berbalik keluar dari perpustakaan. Sementara itu, Aluna menjatuhkan dirinya dengan menahan senyum.

"Jantung gue udah gak berdetak. Tapi, kok rasanya ada petasan di dalam sana, ya?" Gadis itu menutupi wajahnya dengan buku. "Anjir, kenapa tadi senyum Antares semanis gula?"

***

"Hei, Salsa!" Salsa tersenyum ketika Jeno datang dan langsung duduk di sampingnya.