Fourteen: Valent

8.2K 1.7K 188
                                    

Karena sejak kemarin dia pulang sendiri, hari ini pun Orin berniat cepat-cepat meninggalkan kantor begitu jam kerja resmi berakhir. Rencananya dia akan langsung ke galeri karena ada paket yang ditunggunya. Sudah beberapa hari ini gunting yang dipakainya bermasalah karena agak tumpul di bagian ujungnya. Gunting yang sudah berusia lebih dari lima tahun. Dan memang sudah saatnya diganti.

Orang yang tidak memahami mungkin akan menggeleng-geleng heran pada Orin. Beli gunting saja kenapa yang harganya di atas seratus dolar sih? Percayalah, Orin tahu alat yang diincarnya itu, tahu keunggulannya, dan dia bisa membelinya. Meskipun ongkos kirim dari luar negeri itu mahalnya tak terkira.

Dalam perjalanan menuju lobi depan, dia melihat Mei dan beberapa cewek berdiri bergerombol sambil berbisik-bisik. Ada Mila juga di sana. Tetapi mana dia peduli? Dari dulu dia memang memisahkan diri dari pergaulan dengan teman-teman kantornya. Dan mereka juga tidak pernah merasa membutuhkan Orin yang sepertinya lebih memilih dalam dunianya sendiri. Bersama aktivitas craft-nya di galeri yang dia kelola bersama Luna.

Di perusahaan ini ada beberapa divisi yang dikenal memiliki pergaulan yang menurut sebagian orang tidak sehat. Pertama adalah divisi keuangan, dan kedua di divisi hydro. Alasannya karena dua divisi ini memiliki pegawai perempuan paling banyak dibanding yang lain. Sebagai sesama perempuan, Orin memang keberatan dengan label itu. Tetapi dia juga tidak dapat memungkiri kenyataan kalau dirinya sendiri sengaja menjaga jarak dengan teman-temannya karena tidak mau terlibat dalam segala drama yang kerap menghiasi pergaulan mereka.

Urusan barang bermerk adalah salah satu hal yang membuat mereka paling sering ribut. Karena ada semacam leader yang menentukan aturan main dalam komunitas mereka. Yang mengukur kepantasan anggota berdasarkan fashion item yang mereka pakai. Sesuatu yang diawali dengan merk tas, pada akhirnya merembet pada benda-benda lain mulai dari skincare, makeup, merk ponsel, hingga entah apa lagi. Heran saja sih, kayak hidup mereka kurang ruwet saja sampai meributkan hal-hal seperti itu.

Suatu ketika Orin tanpa sengaja mendengar dua cewek yang bertugas di bagian administrasi sedang menggosipkan salah satu temannya. Kalimat-kalimat keji penuh penghinaan dengan enteng mengalir dari mulut mereka. Anehnya ketika orang yang sedang mereka bahas itu muncul, tiba-tiba keduanya berubah menjadi manis sekali. Dan bertiga mereka bergosip dengan seru tentang orang yang lain lagi. Orin berusaha menyelesaikan urusannya secepat mungkin dan cepat-cepat meninggalkan tempat itu. Dasar nggak waras! Jauh-jauh deh dari komunitas kayak gitu! Ada untungnya Orin memiliki pembawaan cuek, dan nggak masalah dicuekin orang.

Itu terjadi dulu, saat hidupnya belum runyam karena hubungannya bersama pria bernama Berlyn.

***

Mobil Luna tidak terlihat di galeri. Melainkan mobil yang lain lagi, yang belum Orin kenali. Atau temannya ini baru mengganti kendaraannya?

Pada pukul enam sore seperti ini galeri memang sudah resmi tutup. Tetapi Orin memiliki kunci yang membuatnya bisa masuk dengan leluasa. Dua orang pegawai yang dipekerjakan Luna tinggal di lantai atas bagian belakang rumah kelas menengah yang mereka gunakan untuk berbisnis itu.

"Halo, Ria! Luna di mana?" tanya Orin kepada salah satu pegawai galeri yang muncul dari tangga.

"Nggak ada, Mbak. Sudah pulang. Tapi ada abangnya sedang berada di depan."

Eits! Abang si Luna? Valent? Gara-gara Luna, Orin merasa sudah mengenal Valent luar dalam. Padahal ketemu saja belum pernah. "Oh, ya udah. Aku ke ruang tengah aja sambil nunggu paketku datang. Tadi aku tracking lagi on the way ke sini."

Dengan kata-kata itu Orin menuju ke ruangan yang didominasi oleh meja yang sangat luas. Dengan rak-rak berisi craft suplly yang memenuhi dindingnya. Ruangan ini diatur secara spesial oleh Orin. Kedekatan Orin dengan sang pengelola membuatnya memiliki privilese untuk menerapkan idenya pada ruangan ini, meskipun selain dirinya, masih ada dua orang crafter lain yang aktif di tempat ini.

Sew The Heartmade (akan terbit dengan judul :Love You, Orin)Where stories live. Discover now