Warisan

131 100 28
                                    

Bissmillah ....
Awali semua dengan do'a yah sob.
Selamat menikmati alurnya. Jangan lupa vote dan komennya. 😍🙏

Sesaat Bagaskara terdiam memandangi wajah seorang anak kecil di dalam foto itu, yang tidak lain adalah Xarl Artreeon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesaat Bagaskara terdiam memandangi wajah seorang anak kecil di dalam foto itu, yang tidak lain adalah Xarl Artreeon. Kakak laki-lakinya.

Xarl Artreeon memutuskan hubungannya dengan Herman dan Rissa, karena orang tuanya itu tidak merestui hubungan Xarl dengan istrinya. Jennifer namanya.

Xarl Artreeon menikah dengan Jennifer dan masuk agama Kristen, mengikuti Jennifer. Hal itu membuat Herman murka dan mengusir Xarl dari rumah dan dari kehidupan mereka.

Hari ini Xarl Artreeon datang tanpa sepengetahuan Bagaskara. Xarl naik ke lantai atas menuju kamar orang tuanya, karena mendapat info dari maid, bahwa Bagaskara sedang berada di sana.

Tok ... tok ...
Xarl mengetuk pintu kamar mendiang orang tuanya. Bagaskara melihat ke arah pintu kamar yang dikuncinya dari dalam.

"Jangan ganggu aku!" hardik Bagaskara.

"Buka pintunya. Aku Xarl," jelasnya.

Bagaskara terkejut mengdengar suara Xarl. Bergegas Bagaskara membuka pintu untuk Xarl.

"Kakak," kata Bagaskara langsung memeluk Xarl.

Xarl membalas pelukkan Bagaskara sambil mengusap kepala adiknya itu. Bagaskara sangat menyanyangi Xarl, meskipun kedua orang tua mereka sangat murka pada Xarl.

"Kakak jangan pergi lagi," pinta Bagaskara.

"Kamu tenang aja Bagas. Kakak gak akan pergi lagi. Minggu depan istri dan anak Kakak akan sampai di Indonesia. Mereka juga akan menetap di sini," jelas Xarl. "Dan yah, besok kita kepengadilan untuk mengurus peralihan hak waris dari semua kekayaan Papah."

Deg.
Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Seketika Bagaskara melepas pelukanya. Bagaskara tak percaya, Xarl datang hanya untuk warisan.

"Gak ada otak! Papah sama Mamah baru aja meninggal Kak. Belum kering tanah kuburan mereka. Di sini Kakak datang, cuma buat ngurus warisan."

"Jangan marah Bagas, aku lakuin itu semua demi kebaikan kita. Papah mengalihkan semua hak waris ke kamu. Kamu belum selesai dengan pendidikkan kamu. Usia kamu masih sangat muda. Gak mungkin kamu bisa bertanggung jawab untuk semua itu. Kakak datang kemari untuk membantu kamu. Kita alih hak waris ke nama Kakak. Kakak bakal urus semuanya dan kamu lanjutkan pendidikkan kamu. Kakak yang tanggung jawab dengan hidup kamu."

"Aku gak mau kak."

"Terus kamu maunya apa?"

"Kita bagi dua aja warisan dari Papah. Aku gak bisa serahin semua ke Kakak."

KARA - ENDWhere stories live. Discover now