Dira Di Jakarta

59 41 5
                                    

Bissmillah ....
Awali semua dengan do'a yah sob.
Selamat menikmati alurnya. Jangan lupa vote dan komennya. 😍🙏

"Assalamualaikum," ucap Bagaskara di ambang pintu rumah Wahid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum," ucap Bagaskara di ambang pintu rumah Wahid.

"Waalaikumssalam," sahut Sukijah menghampiri Bagaskara.

"Ustadz Wahid ada?" tanya Bagaskara singkat.

"Ustadz Wahid pergi ke Jakarta," jawab Sukijah seadanya.

Bagaskara mengeryitkan dahinya. "Ehm ... ya sudah saya permisi," kata Bagaskara tak mau terlalu banyak tanya.

Sukijah hanya mengangguk dan Bagaskara pun berlalu, meskipun banyak pertanyaan yang berenang di otaknya.

***

Di rumah orang tua Yislam. Kedatangan Yislam dengan wajah berbeda membuat pro dan kontra dalam keluarganya.

"Gak mungkin anak saya menjadi sejelek kamu! Anak saya itu ganteng dan sedang melanjutkan pendidikan di Kairo." Jelas ayahnya.

"Itu memang Yislam anak kita. Dia kan sudah bilang, terpaksa operasi plastik, karena kecelakaan. Kenapa Papah gak percaya sih!" tandas ibunya.

"Dia Ustadz Ibrahim yang menghalangi Hisham buat nikah sama Aisyah. Dia bukan Yislam!" sambung Hisham yang duduk di sofa ruang tamu.

"Astaghfirullah! Yislam sengaja halangi Kakak buat nikah sama Aisyah, karena Kakak mau poligami. Kasian istri pertama Kakak," ujar Ibrahim.

Ibunya menghampiri Ibrahim yang masih berdiri di ambang pintu, karena dilarang masuk.

"Ayo masuk ke kamar kamu," ajak ibunya sambil merangkul Ibrahim.

"Terus sekarang kenapa kamu pulang sendiri ke sini. Kenapa kamu gak bawa Aisyah?" tanya Hisham.

"Aisyah sudah aku talak. Aku bosan," jawab Ibrahim enteng.

Jawaban tidak masuk akal Ibrahim membuat Hisham menggeleng berat. Hisham memutuskan untuk diam sambil memainkan ponselnya.

Ayahnya masih tak percaya melihat wajah putra bungsunya itu. Ibunya tak peduli. Di mata sang ibu, Ibrahim tetap Yislam yang disayang dan dikasihinya.

"YISLAM!" hardik Hisham tiba-tiba.

Langkah Ibrahim dan ibunya seketika terhenti. Semua mata tertuju pada Hisham.

"Apa-apaan ini! Kamu sudah gila? Sampai kamu menyebarkan video gak pantas begitu hah!" tandas Hisham penuh emosi.

"Kakak santai aja. Di luar sana gak ada yang ngenali wajahku sekarang," tutur Ibrahim seperti orang tak berdosa.

KARA - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang