Terciduk

74 57 36
                                    

Bissmillah ....
Awali semua dengan do'a yah sob.
Selamat menikmati alurnya. Jangan lupa vote dan komennya. 😍🙏

"Kak Aisyah," kata Dira sambil menepuk pelan pundak Aisyah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak Aisyah," kata Dira sambil menepuk pelan pundak Aisyah.

Aisyah terkejut dan langsung menepis air matanya. "Dira ... Kakak ...."

"Kamu kenapa Aisyah?" tanya Wahid penasaran.

"Gelas yang Kak Aisyah bawa tiba-tiba jatoh, dan Kak Aisyah tiba-tiba nangis. Itu bersamaan dengan Kak Wahid, pas kasih info soal Bagas. Itu artinya Kak Aisyah selama ini diam-diam suka sama Bagas," papar Dira.

Aisyah berjongkok membersihkan pecahan gelas yang terjatuh, kemudian memutuskan untuk kembali ke dapur.

"Kak Aisyah jawab jujur," desak Dira menghampiri Aisyah di dapur. "Kakak selama ini diam-diam suka sama Bagas?"

"Dira ... sepertinya kamu salah paham," kelik Aisyah.

"Kak Aisyah jujur aja, kalo memang Kak Aisyah ada perasaan sama Bagas. Dira dan Kak Wahid bakal bantu dan dukung Kakak buat sama-sama Bagas. Jujur ... Dira kurang setuju kalo Kakak harus nikah sama Ustadz Ibrahim. Dia itu agak aneh dan mencurigakan," terang Dira panjang lebar.

Aisyah tercengang mendengar perkataan Dira. Aisyah mengira, Dira akan marah besar padanya. Tiba-tiba Wahid menghampiri mereka di dapur dan bergabung.

"Kenapa Ustadz Bagas bisa ditahan dan kapan dia bebas?" tanya Dira.

Aisyah hanya menunduk dan merasa sedikit lega, karena pertanyaan yang berenang di benaknya sudah keluar terwakilkan oleh Dira.

"Ustadz Bagas jadi tersangka pembunuhan Kakaknya. Dia terancam hukuman paling lama 15 tahun. Hanya informasi itu yang Kakak dapat. Ketika di ruang kunjungan, Ustadz Bagas bungkam perihal masalahnya. Kakak gak mungkin maksa dia untuk cerita. Kakak yakin, Ustadz Bagas punya alasan kuat untuk semua itu."

Lagi-lagi air mata Aisyah jatuh membasahi pipinya, ketika mendengar penjelasan sang kakak mengenai Bagaskara. Dada Aisyah terasa sesak.

"Kak," kata Dira menatap Wahid. "Pernikahan Kak Aisyah sama Ustadz Ibrahim harus dibatalin. Kak Aisyah gak suka sama pernikahan itu. Kak Aisyah akan bahagia, kalo Kak Aisyah nikah sama Ustadz Bagas. Ustadz Ibrahim itu gak bener. Dari gerak-geriknya aja udah kelihatan," tandas Dira.

"Dira gak boleh suudzon sama Ustadz Ibrahim. Ustadz Ibrahim memang baru di sini, tapi beliau itu anak tunggalnya Sheikh Ridwan. Sahabat almahrum Abah," jelas Wahid. "Waktu kecil juga ustadz Ibrahim sempat jadi santri di pondok pasantren kita. Kamu masih ingat kan?" lanjut Wahid.

Wahid melihat ke arah Aisyah sekilas. Dirinya merasa bingung harus bagaimana? Aisyah tak pernah berani memikirkan lelaki yang bukan mahramnya, namun kali ini Aisyah menangis untuk masalah yang menimpa Bagaskara. Wahid memutuskan untuk mengambil segelas air dan beranjak.

KARA - ENDWhere stories live. Discover now