Berkunjung

79 57 27
                                    

Bissmillah ....
Awali semua dengan do'a yah sob.
Selamat menikmati alurnya. Jangan lupa vote dan komennya. 😍🙏

"Ehm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ehm ... kenapa kamu natap aku begitu?" tanya Christ sambil menaikkan sebelah alisnya.

Lantas Nora pun mengalihkan pandangannya ke objek lain seraya menggigit bibir bawahnya. "Hari ini aku ada janji sama dokter kandungan. Kamu mau ikut?"

"Kamu buang-buang uang aja sih Nora buat ke dokter kandungan. Lebih baik, kamu aborsi aja bayi itu. Lalu kita nikah dan kamu punya anak dari aku," saran Christ duduk di ujung tempat tidur.

"Makin jadi aja ni bule. Dikirain aborsi gampang apa!" komentar Nora di dalam hati tak habis pikir. "Bahaya banget ni orang. Nyesal aku bawa kamu ke rumah!" Lanjut Nora.

"Ide kamu benar-benar hebat Christ. Sampai-sampai rasanya aku gemes banget sama kamu," ungkap Nora sambil mencekik leher Christ.

"NORA!" teriak Christ merasa sesak sambil berusaha melepaskan cekikkan Nora.

Nora menyingkirkan tangannya dari leher Christ dan tertawa lepas, ketika melihat wajah Christ yang memerah.

"Aku cuma bercanda Christ," tutur Nora diiringi gelak tawa.

"Sialan Nora! Mau main-main sama Christ," celetuk Christ di dalam hati.

***

Wahid berkunjung ke rumah Bagaskara seorang diri.

"Assalamualaikum," ucapnya sambil mengetuk pintu utama yang terbuka luas.

"Waalaikumsallam," sahut bibi Diah menghampiri Wahid sambil menggendong Jihan yang tertidur. "Cari siapa Pak Ustadz?" tanya bibi Diah.

Wahid melihat ke arah Jihan sekilas, dengan stiker penurun panas di dahinya. "Ehm ... maaf, saya kemari untuk bertemu Bagaskara."

"Ehm ... Bos Bagas, gak ada di sini Pak Ustadz. Bos Bagas di penjara," terang bibi Diah sedikit berbisik.

"Hah? Kenapa bisa Bu?" tanya Wahid terkejut.

"Kalo mau tau, langsung ke penjara aja Pak Ustadz. Kalo saya jelasin, saya takut salah ucap."

Tiba-tiba Nora turun bersama Christ dan melewati bibi Diah dengan Wahid yang berada di pintu utama.

Wahid memejamkan kedua matanya dan mencoba untuk mengenali wajah Nora. "Kayaknya saya pernah lihat perempuan itu, tapi di mana?" gumam Wahid.

KARA - ENDWhere stories live. Discover now