Runtuh 3

3.8K 195 4
                                    

Hari-hari Sarah kembali seperti semula, tidak ada chat dari Sena sejak hari itu dan Sarah pun juga enggan untuk menghubungi laki-laki itu lebih dulu.

“Beberapa hari ini kayaknya lo gak galau lagi deh, Sar.” Kata Mala.

“Iya. Aura-auranya juga kayak Sarah yang dulu.” Tambah Karin.

“Masak sih?” Tanya Sarah tak acuh.

Karin mengangguk, “Ini kayak aura-aura Sarah sebelum suka sama si anak kuliahan itu.”

Sarah menatap Karin. “Gue emang udah gak berhubungan sama cowok itu lagi.”

Kedua teman Sarah membelalak. “Beneran?”

Sarah mengangguk, “Gue udah capek ngejar dia terus. Gue cewek, masak harus ngerendahin harga diri gue terus. Ya gue gak mau lah.”

Mala mengangguk, “Bener tuh. Emang lo cewek apaan suruh ngerendahin diri terus, kayak gak bisa dapet cowok yang lebih ganteng aja.”

“Lagian banyak cowok ganteng di Surabaya.” Lanjutnya.

“Sok kegantengan sih itu cowok. Spek kayak Sarah aja ditolak, terus mintanya yang kayak gimana?” kata Karin.

“Udahlah gak usah dibahas.” ucap Sarah.

“Lebih baik lo sama orang cinta sama lo, misalnya si Bayu atau Miko. Mereka udah ngejar-ngejar lo dari kelas satu.” Ucap Mala.

“Ah ya, bener tuh.” Ucap Karin menimpali.

“Ya, mungkin emang gue harus buka hati buat mereka.”

“Bukan mungkin tapi harus.”

“Udah-udah ayo kita ke kantin, udah laper gue.” Kata Mala.

Saat hendak pergi ke kantin tak sengaja mereka berpapasan dengan Miko yang baru keluar dari ruang osis.

“Hai.” Sapa Miko.

“Hai Miko.” Sapa Karin dan Mala.

“Kalian mau ke mana?”

“Kami mau ke kantin.” Jawab Sarah.

“Ya udah kami ke kantin dulu ya, Mik.” Tanpa menunggu jawaban dari Miko mereka bertiga bergegas ke kantin, tapi Miko kembali memanggil Sarah.

“Sarah.” Sarah menoleh. “Nanti malam kamu ada acara gak?”

“Enggak, ada apa?”

Miko terlihat ragu ingin bicara. “Kalau nanti malam keluar sama aku mau gak?”

Tanpa ragu Sarah langsung menjawab, “Boleh.”

Bibir Miko langsung membentuk senyuman yang begitu lebar. “Oke, nanti malam aku jemput ya.” Dan langsung diangguki oleh Sarah.

“Wih, mulai buka hati beneran nih.” Goda Karin. Sarah hanya menganggapinya dengan senyum tipis.

Malam harinya Sarah sudah bersiap-siap untuk pergi bersama Miko. Setelah beberapa hari sebelumnya dia pergi bersama Bayu, sekarang dia akan pergi bersama Miko.

Jangan sebut Sarah murahan karena saat ini dia memang masih memilih siapa yang pantas untuk bersanding dengannya. Jadi tidak salah kan jika dia ingin mencoba semuanya.

“Kamu mau ke mana, Dek?” Tanya Sheila yang melihat adiknya baru turun dari tangga.

“Mau keluar sama temen, Kak.” Jawabnya.

“Cowok yang ada di depan itu?” Tanya Satria.

“Cowok siapa?” Tanya Sheila bingung.

Satria mengendikkan bahunya acuh. “Gak tau tuh Kakak.” Lalu melenggang pergi.

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now