Runtuh 23

6.6K 285 23
                                    

Setelah pertemuan itu tidak ada yang berubah dari hidup Sarah. Dia menganggap pertemuannya dengan Satria beberapa minggu lalu hanya pertemuan biasa, selayaknya bertemu kawan lama.

“Ngelamun aja, Sar.”

Lamunan Sarah buyar ketika Kenny Aubert, lawan mainnya dalam film Runtuh menyapa.

“Eh, Kak Ken.”

“Aku lihat dari tadi kamu bengong aja. Ngelamunin apa?” Tanya pria berusia akhir 20 tahunan itu.

“Enggak kok, Kak. Gak ngelamunin apa-apa.”

Saat ini dirinya tengah berkumpul bersama staff dan para pemain film Runtuh untuk pembacaan naskah terakhir sebelum proses syuting dimulai.

Ada Nadia Safira yang berperan sebagai Naira, ada Kenny Aubert yang berperan sebagai Adam dalam film tersebut dan masih banyak lagi aktor-aktor senior lainnya yang ikut bergabung dengan film ini.

“Baik semuanya. Proses syuting akan dilakukan dua minggu lagi. Saya harap kita semuanya sehat agar proses produksi berjalan lancar.” Ucap sang sutradara.

“Amin...” Semua orang mengamini doa Pak Hadi.

***

Malam ini Sarah sudah berdandan cantik karena sebentar lagi dia akan menghadiri acara ulang tahun So Beauty, jadi sebagai Brand Ambassador dia diwajibkan untuk datang.

“Sarah.” terdengar suara Miki memanggilnya dari luar kamar.

“Apa, Mik?”

“Ini, orang suruhan Pak Arnold buat jemput kamu udah dateng.”

“Iya, bentar lagi gue selesai.”

Kebetulan Sarah menyewa seorang MUA untuk datang ke apartemennya, jadi dia tidak perlu repot-repot datang ke salon. Dan saat ini sang MUA tengah menata rambutnya supaya terlihat lebih rapi.

Tak lama kemudian Miki masuk ke dalam kamar.

“Masih lama ya? Acaranya satu jam lagi mau mulai lho.”

“Ini udah selesai.” Jawab sang MUA.

“Udah selesai, Mbak.” Katanya lagi.

Sarah berdiri, menatap wanita yang berdiri di belakangnya. “Makasih ya.” Dia ganti menatap Miki. “Miki, gue berangkat dulu ya.” Pamitnya.

“Iya, hati-hati ya dear.”

“Oke.”

Sarah dan bodyguard suruhan Arnold berangkat menuju tempat dilangsungkannya acara. Setengah jam kemudian akhirnya mobil yang ditumpangi Sarah berhenti di depan sebuah lobby hotel. Di depan sudah ada Arnold yang menantinya.

“Hai.” Sapa Arnlod dengan senyum lebar.

“Hai.” Balasnya.

“Seperti biasa, kamu cantik banget malam ini.” Puji Arnold.

Sarah tersenyum mendengar pujian kekasihnya. “Makasih.”

“Kita masuk sekarang?”

“Iya, ayo.”

Lengan Arnold mengapit tangan Sarah, mereka berjalan beriringan masuk ke dalam ballroom hotel. Suasana sangat ramai dan meriah saat keduanya memasuki ballroom. Semua kamera langsung menyorot dan memotret mereka berdua. Semua orang berbisik membicarakan betapa serasinya mereka berdua.

Arnold menarik sebuah kursi untuk kekasihnya duduk, tak lupa dia juga menarik kursi di samping Sarah untuk dirinya sendiri.

Tak lama kemudian MC membuka acara dengan mempersilahkan Ibu Ayura selaku CEO dari So Beauty menyampaikan pidatonya, dilanjutkan dengan petinggi-petinggi So Beauty lainnya dan terakhir Arnold selaku direktur pemasaran.

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now