Runtuh 19

7K 290 13
                                    

Seorang laki-laki berbadan agak gemuk berjalan ke sebuah unit apartemen dengan membawa beberapa paper bag berukuran besar. Laki-laki itu menekan bel apartemen tersebut lama, tapi tak kunjung dibukakan.

Ting tong ting tong

Dok dok dok

“Sarah!” teriak laki-laki itu sambil terus menggedor-gedor pintu apartemen Sarah.

“Oh Ya Tuhan, dia pasti sedang tidur!”

Karena tak kunjung dibukakan dengan terpaksa dia menekan pin apartemen Sarah. Setelah berhasil masuk, laki-laki itu segera menuju ke dalam kamar Sarah.

Matanya membelalak saat melihat kondisi kamar yang gelap gulita dan berantakan, sedangkan si empunya sedang tertidur nyaman di bawah selimut tebalnya.

“Ya Tuhan, kamu benar-benar membuatku darah tinggi!” gumam laki-laki itu.

“Sarah, wake up!”

Wake up! Wake up! Waktunya kita bekerja.”

Laki-laki itu menyibak tirai kamar agar cahaya matahari bisa masuk menerangi kamar yang gelap ini.

“Ayo, darling! Cepat bangun, waktunya kita bekerja!”

Sarah tambah mengeratkan selimutnya.

Laki-laki itu menghembuskan nafasnya kasar. “Ayo bangun, Sarah!” serunya seraya menarik selimut yang menutupi wajah Sarah.

“Sebentar lagi Miki, gue masih ngantuk...” gumam Sarah.

“Gak ada sebentar lagi, Sarah! Kita harus bekerja. Jadwalmu hari ini sangat padat. Ada jadwal bikin instastory sama Enermison pagi ini, lalu nanti siang kamu ada jadwal pemotretan denga So Beauty.”

“Ayo darling, cepatlah bangun!” seru Miki lagi.

Miki adalah seorang pria lemah gemulai yang sudah tiga tahun ini menjadi managernya.

Karena tak kunjung bangun Miki menarik tangan Sarah agar gadis itu duduk. “Wake up and let’s work.”

Dengan langkah tak bersemangat Sarah berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Miki menyiapkan produk yang akan distorykan nanti.

Setelah beberapa saat Sarah keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk yang menutupi rambut dan tubuhnya. Dia tidak malu meski ada Miki, karena Miki tidak akan pernah tertarik dengan tubuhnya, Laki-laki itu lebih menyukai beradu pedang dari pada bermain tusukan.

“Apa ini?” tanya Sarah sambil melihat-lihat barang yang di bawa Miki.

Miki mengambil produk minuman yang diklaim sebagai pengganti sarapan. “Ini yang harus kamu storyin bentar lagi. Udah buruan sana seduh minuman ini sambil buat story.”

“Iya bentar, biar gue pakai baju dulu.” Gadis itu segera masuk lagi ke dalam kamar untuk berpakaian. Tak lama kemudian dia kembali ke ruang tamu di mana Miki berada. “Mana?”

“Nih.” Miki memberikan produk tersebut pada Sarah.

Dengan malas Sarah mengambil produk tersebut lalu pergi ke dapur untuk melaksakan tugasnya.

“Hai semuanya, aku mau memperkenalkan produk yang biasa aku minum saat pagi untuk pengganti sarapan.” Sarah memperlihatkan produk yang dia pegang.

“Produknya berbentuk serbuk dan ini terbuat dari bahan-bahan alami ya. Aku bacain kandungannya ya,” Sarah menyebutkan berbagai kandungan yang ada pada minuman tersebut. “minuman ini mampu mengenyangkan perut kita selama tujuh jam.”

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang