Runtuh 20

8.5K 326 14
                                    

Pagi ini Miki kembali datang ke apartemen Sarah untuk melakukan pekerjaan yang sudah disebutkan kemarin. Tidak seperti kemarin yang telat bangun, pagi ini Sarah sudah sudah siap menggunakan baju olahraganya karena dia hendak lari pagi.

Darling, kamu mau ke mana?”

“Gue mau lari pagi.”

“Oke, jangan lama-lama.”

Dengan mengenakan bra sport berwarna abu-abu, legging berwarna hitam, serta topi dan tak lupa dia menguncir kuda rambutnya, Sarah keluar dari unitnya. Dia sedikit berlari saat melihat pintu lift hendak tertutup.

“Tunggu-tunggu!”

Pria berseragam roomboy yang ada di dalam lift menahan pintu agar Sarah bisa masuk.

“Terima kasih.”

Hening.

“Nona.”

Sarah menoleh saat pria itu memanggilnya. “Ya?” di w @adi rumah

“Apakah anda Sarah Adriana?”

“Y-ya. Ada apa?”

Pria itu mendekati Sarah. “Nona, adik saya mengidolakan anda.” Pria itu merogoh ponselnya yang ada di saku celana dan menunjukkan foto adiknya. “Ini adik saya di Semarang. Dia mengidolakan anda sejak melihat anda di sosial media.”

Sarah mengangguk mengerti.

“Bisakah saya meminta foto anda untuk saya kirimkan ke adik saya?”

Dengan ragu Sarah mengangguk. “Ya tentu.”

Pria itu segera membuka aplikasi kamera dan berselfi dengan Sarah.

“Terima kasih, Nona. Terima kasih.”

Setelah itu mereka sampai di lantai satu, Sarah segera menuju taman yang ada di lingkungan apartemen tersebut. Dia berlari hingga delapan putaran lalu berhenti sebentar untuk beristirahat.

Pagi ini banyak sekali orang yang ada di taman ini, tidak hanya untuk berolahraga tapi juga untuk bermain bersama keluarga.

Mata Sarah menatap ke sekeliling, ada banyak sekali para ibu yang tengah menjaga anaknya bermain. Tanpa sadar bibir Sarah mengembang melihatnya. Jika dulu janin yang dia kandung berhasil tumbuh dan lahir, pasti sekarang usianya sudah menginjak empat tahun. Ah, tidak terasa sudah empat tahun berlalu. Waktu berjalan sangat cepat.

Tak ingin memikirkannya lagi, Sarah kembali melanjutkan lari paginya mengelilingi taman sebanyak dua putaran, setelah itu dia kembali ke unit apartemennya.

“Kamu lama banget sih, darling. Aku sampai jamuran nungguin kamu.” Kata Miki.

Sarah berjalan ke pantry untuk mengambil air minum. “Baru juga dua jam.”

“Udah-udah sekarang lebih baik kamu mandi dan kita kerja.”

“Ya ya ya.” Sarah melenggang masuk ke dalam kamar mandi sedangkan Miki mengeluarkan produk yang harus Sarah promosikan.

Ting tong.

Miki segera menuju pintu dan membukanya, dihadapannya ada seorang kurir paket yang membawa beberapa kotak kardus.

“Apa benar ini unit Nona Sarah Adriana?” tanya sang kurir.

“Ya, benar.” Jawab Miki.

“Saya mau mengantarkan paket untuk Nona Sarah, tolong tanda tangan di sini.” Miki menandatangani penerimaan paket tersebut dan membawa kardus-kardus tersebut masuk.

“Paket apa itu, Mik?” tanya Sarah yang baru keluar dari kamar mandi.

“Ya mana ku tau, ini kan paketmu.”

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now