Runtuh 4

3.3K 146 3
                                    

"Kamu mau, kan, jadi pacarku?"

Sarah masih terdiam, matanya menatap sekitarnya kikuk.

"Kamu masih suka sama aku, kan, Sar?" Pertanyaan Sena tambah membuatnya kikuk. Dia memang masih menyukai Sena, tapi ini terlalu mendadak.

Senggolan Mala kembali menyadarkannya.

"Sar, itu dia ngapain?" Bisik Mala.

Tak menanggapi pertanyaan Mala, Sarah malah melangkah maju mendekati Sena. "Oke, ayo kita pacaran."

Miko dan Bayu yang berada di halaman sekolah menyaksikan semuanya pun langsung patah hati.

Karin dan Mala juga tak kalah terkejut. Bukankah beberapa hari yang lalu Sarah berkata ingin membuka hati untuk Miko dan Bayu, tapi sekarang dia malah jadian dengan Sena. Mereka tidak bisa menebak isi pikiran Sarah.

Kini Sarah dan Sena resmi menjadi sepasang kekasih.

Saat ini Sena tengah mengantar Sarah pulang, Sarah yang duduk di belakang Sena menyunggingkan senyum yang begitu lebar, tangannya yang bebas memegang perut Sena.

Hari ini Sarah sangat senang, teramat senang. Pasalnya tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba Sena mengajaknya berpacaran. Oh Ya Tuhan mimpi apa dia semalam.

Mereka berpapasan dengan Sheila dan Ranu yang baru turun dari mobil.

Mata Sena menatap tajam Sheila yang seperti tidak merasa bersalah.

"Kakak udah pulang." Ucap Sarah.

"Udah."

Sarah menatap Ranu yang masih berdiri di samping mobilnya. "Dia siapa?"

"Kenalin ini pacar Kakak, namanya Ranu."

Sarah hanya berkata oh.

"Sayang, aku pulang dulu ya." Pamit Ramu, tak lupa dia mengusap pipi Sheila.

"Iya hati-hati."

Interaksi itu tak luput dari pandangan Sena, laki-laki itu mencoba menahan amarah yang sebentar lagi meledak. Sekilas pandangan mereka bertemu tapi Sheila buru-buru mengalikan pandangannya.

"Kalau gitu Kakak masuk dulu ya."

Mata Sena masih terus menatap punggung Sheila yang perlahan hilang ditelan pintu.

"Kamu mau mampir dulu?" tawar Sarah.

Sena langsung memutuskan pandangannya pada Sheila lalu menatap Sarah. "Enggak, aku langsung pulang aja."

"Oke, hati-hati."

Sarah memasuki rumah dengan senyum sumringah. Sheila yang berada di ruang keluarga menghampiri adiknya itu.

"Kayaknya seneng banget. Ada apa?"

Sarah memeluk kakaknya senang. "Ini semua berkat Kakak, makasih banyak ya, Kak."

Entah kenapa jantung Sheila berdegup kencang.

"Emangnya ada apa?"

"Aku udah jadian sama Sena."

Deg

Tubuh Sheila membatu. Pada akhirnya dia mendengar kabar bahwa Sena dan adiknya resmi menjadi sepasang kekasih. Awalnya dia pikir dia akan baik-baik saja, tapi ternyata rasanya sesakit ini.

Sarah menyeret kakaknya untuk duduk di sofa. "Kakak tau gak, gak ada angin, gak ada hujan tiba-tiba Sena datang ke sekolahanku terus nembak aku. Dihadapan semua orang pula."

"Bisa Kakak bayangin seberapa shocknya aku?"

"Mendadak aku jadi pusat perhatian. Ya emang aku udah biasa jadi pusat perhatian, tapi kali ini rasanya berbeda banget. Kalau biasanya aku jadi pusat perhatian karena jalan di catwalk, kali ini aku jadi pusat perhatian karena ditembak cowok, di sekolahan pula." Sarah terlihat begitu sangat bahagia saat menceritakannya.

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora