Runtuh 18

7.3K 336 28
                                    

Sejak saat itu Sarah dan Leia menjadi teman. Mereka sering hangout bersama meski hanya sekedar menghabiskan waktu.

“Sarah, coba lihat ini.” Leia memperlihatkan sebuah dress berwarna merah yang sangat mini. “Gimana menurut lo, ini cocok buat gue?”

“Menurut gue warnanya terlalu mencolok.” Sarah mengambil sebuah dress berwarna nude. “Gue pikir warna ini bakal lebih cocok buat lo, Kakak.”

Leia mengambil dress tersebut lalu pergi ke ruang ganti untuk mencobannya.

“Gimana?” tanya Leia.

Sarah mengacungkan dua jempolnya. “Bagus.”

Leia tersenyum, “Oke. Gue bakal ambil baju ini.”

Setelah keluar dari butik itu mereka berdua pergi ke food court untuk mencari makan dan pilihan mereka jatuh kepada sebuah restoran jepang yang sedang viral akhir-akhir ini.

“Sarah, apa lo udah menandatangani kontak sama Angle’s Management?”

“Gue masih mikir-mikir. Kalau lo, Kak?”

“Gue udah tanda tangan kontrak.”

“Oh ya?”

Leia mengangguk. “Denger-dengar katanya mereka bakalan melakukan pemotretan di Singapore. Tentu sebagai model baru kita bakal diajak ke sana guna membuat portofolio tentang model-model baru mereka.”

Sarah masih terus mendengarkan Leia berbicara.

Angel’s Management sering bekerja sama dengan designer atau perusahaan ternama untuk brand mereka. Lo tau, kita termasuk orang yang beruntung karena ditarik jadi model tetap mereka. Lo tau, banyak dari model Angel’s Management yang merambah ke dunia akting. Contohnya Adla Ismail. Dia salah satu aktris tersukses saat ini, filmnya masuk nominasi film terbaik tahun ini.”

“Terus ada Kanaya Kimberly, dia baru aja ikut Paris Fashion Week. Paris Fashion Week, Sar!” Leia terlihat sangat antusias menceritakannya. “Terus ada Calista Shafana sama Sammira yang menjadi influencer.”

“Bayangin, baru satu tahun kita jadi model freelance mereka tapi kita udah ditawari jadi model tetap. Itu tandanya mereka suka sama kita. Gue gak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini!”

Sarah tertawa, “Iya itu emang kesempatan emas.”

“Maka dari itu lo buruan tanda tangani kontraknya.”

“Oke, bakalan gue tanda tangain nanti.”

“Bagus, itu baru namanya Sarah Adriana teman gue.”

“Ya ya ya...”

Dering telepon membuat Sarah menghentikan makannya untuk mengangkat panggilan tersebut.

“Halo Eyang?”

“Sarah, Eyang Cuma mau mengabarkan kalau minggu depan Eyang mau ke Jakarta.”

Mata Sarah berbinar. “Beneran Eyang?”

“Iya.”

“Ah, aku gak sabar buat ketemu Eyang.”

“Eyang juga. Ngomong-ngomong kamu lagi di mana?”

“Aku lagi makan siang sama Kak Leia, Eyang.”

Hartini memang sudah mengenal Leia karena selama satu tahun ini hanya Leia teman yang Sarah miliki dan tentu saja Sarah sering menceritakan tentang Leia pada eyangnya itu.

“Lagi makan di mana?”

“Di restoran jepang Eyang.”

“Oh ya udah, salam buat Leia.”

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now