Runtuh 14

8.6K 435 39
                                    

Sarah terbangun dari tidurnya karena merasa ingin buar air kecil, namun saat bangun dia tidak menemukan Sena di sampingnya. Mungkin Sena sedang ke dapur, pikirnya saat itu.

Tanpa merasa curiga dia masuk ke dalam kamar mandi, tapi ketika dia kembali ke kamar, Sena masih belum juga kembali, jadi dia berpikir untuk menyusul Sena.

Begitu dia sampai di dapur dia masih tidak melihat Sena. Sebenarnya ke mana suaminya itu?

Tak ingin mengambil pusing Sarah lebih memilih mengambil air minum.

“Aku mau kamu tetap mencintai aku!”

Sarah agak terkejut saat mendengar seseorang berteriak malam-malam begini. Siapa itu? Tapi jika dipikir-pikir suaranya berasal dari halaman belakang.

“Apa ini sifat asli kamu?”

Huh? Bukankah itu suara Sena?

“Kamu mau aku tetap mencintai kamu sedangkan Sarah tetap menjadi istriku? Kamu egois!”

Kenapa namanya juga dibawa-bawa?

Karena sangat penasaran Sarah berjalan ke arah halaman belakang. Di dekat kolam renang dia bisa melihat kakak dan suaminya tengah berdebat.

“Ya aku memang egois!”

“Sebenarnya apa arti kami buat kamu, Sheil? Kamu sudah memiliki Ranu tapi kenapa kamu masih menginginkan aku?!”

Hah? Apa ini? Apa yang sedang dilihatnya ini?

“Karena aku cinta sama kamu, Sen.” Sheila melangkah maju, dia kecup bibir Sena lama. “Aku cinta sama kamu...”

Deg

Tubuh Sarah menegang setelah mendengar ungkapan cinta yang keluar dari bibir Sheila kakaknya untuk Sena suaminya.

“Kalau kamu cinta sama aku, kamu gak akan mungkin mendorongku ke arah Sarah. Kamu gak akan mungkin memohon padaku untuk menikahi Sarah, padahal saat itu kamu tau kalau aku gak cinta sama dia. Aku cintanya sama kamu...”

Apa? Sheila memohon pada Sena agar laki-laki itu mau menikahinya?

Fakta apa lagi yang dia lihat dan dia dengar ini?

Air matanya tak dapat lagi dibendung.

“Aku akan mengakhiri hubunganku dengan Ranu jadi aku mohon ceraikan Sarah, Sen, lalu kita pergi jauh dari sini.” Sheila kembali mencium bibir suaminya.

Apa itu benar-benar kakaknya Sheila?

Apa itu Sheila yang dia anggap sebagai malaikat dalam hidupnya?

“Aku mohon...”

Pyarrr

Tubuhnya bergetar hebat hingga gelas yang ada ditangannya jatuh.

“Sarah.”

Sena mendorong tubuh Sheila menjauh, dia menghampiri Sarah yang masih berdiri kaku di tempatnya.

“Sarah.” Dia mencoba meraih tangan Sarah tapi gadis itu menepisnya. Sarah memilih pergi dari tempat itu.

“Sarah dengerin aku. Kamu salah faham, Sarah.”

Sarah sudah menulikan telinganya, dia terus naik ke kamarnya untuk mengambil ponsel serta dompet dan tak lupa kunci mobilnya.

“Sarah, kamu mau ke mana? Dengerin aku dulu.” Sena terus memohon pada Sarah untuk mendengarkannya.

“Sarah aku mohon...” Akhirnya Sena dapat menggapai tangan istrinya.

“Apa?! Aku udah dengar dengan jelas semuanya tadi!”

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now