Runtuh 13

6.1K 272 26
                                    

Selama enam bulan tinggal bersama Sarah, Sena akhirnya tau bagaimana sifat asli gadis itu. Dulu dia kira Sarah adalah gadis yang manja, glamor, egois, ambisius dan suka memaksakan kehendak. Dia berpikir seperti itu hanya karena Sarah berprofesi sebagai model yang identik dengan kemewahan dan dari cara Sarah mendekatinya.

Tapi setelah menikah dan tinggal bersama, Sena merasa bersalah karena pernah berperasangka buruk pada istrinya itu, ternyata Sarah tidak seburuk yang dia kira. Meski gadis itu terlahir dari keluarga kaya raya, dia tidak manja, dia juga anak yang sopan, dia juga orang yang penyabar dan juga pemaaf.

Sena baru baru menyadari semua itu akhir-akhir ini. Ketika dia sakit Sarah selalu ada di sampingnya dan tidak pernah pergi, saat dia sedang marah dan melakukan hal-hal yang menyakiti hati Sarah, istrinya itu selalu memaafkannya. Ternyata benar kata-kata temannya dulu, kalau Sarah memang paket lengkap.

“Sen, kamu ngelamun.”

Perkataan Sarah seolah menyadarkan Sena dari lamunannya. “Ah, enggak kok.”

Saat ini mereka tengah makan malam di luar.

“Sena, besok kita nginep di rumah orang tuaku mau?” ajak Sarah.

Sena langsung menatap Sarah. Jika seperti itu dia harus bertemu dengan Sheila.

“Kita udah lama gak ke rumah orang tuaku. Mereka juga nanyain kamu.” sambungnya.

Sungguh Sena sangat malas bertemu dengan Sheila.

“Gimana?”

“Harus nginep ya?”

Sarah mengangguk. “Aku kangen mereka.”

“Gak bisa kalau Cuma main sebentar?”

Sorot mata Sarah terlihat kecewa. “Kamu gak mau ya nginep di rumah orang tuaku?”

Ya Tuhan, pasti perkataannya melukai Sarah.

“Enggak bukan gitu maksudku.” Sarah menunduk kecewa. Tangan Sena terulur untuk menggenggam tangan istrinya. “Ya udah kita nginep di sana.”

“Beneran?”

Sena mengangguk. “Iya, besok kita ke sana.”

***

Keesokan harinya di sabtu sore mereka berdua benar-benar pergi ke rumah orang tua Sarah.

“Kak Sarah!” Sonya berlari memeluk kakak perempuannya. “Aku kangen banget sama Kakak, kok Kakak jarang main ke sini sih?”

“Maafin Kakak ya, Kakak janji bakal sering-sering main ke sini.”

Mereka bertiga masuk ke dalam rumah yang langsung disambut oleh Wira dan juga Anita.

“Mama, Papa.” Sarah memeluk kedua orang tuanya bergantian.

“Kok lama gak main ke sini sih?” tanya Anita.

“Iya Ma, maaf aku lagi sibuk kuliah jadi belum bisa nganter Sarah ke sini.” Jawab Sena.

“Tapi nanti nginep sini, kan?”

“Iya Ma, kita nginep di sini.” Sahut Sarah.

“Yey! Kakak nginep sini.”

Semua orang tertawa melihat Sonya yang begitu sangat antusias.

“Satria sama Kak Sheila mana?” tanya Sarah.

“Satria lagi keluar sama temen-temenya, kalau Kakak kamu katanya tadi mau belanja sebentar.” Jawab Anita.

“Gimana kuliah kamu, Sen?” kini ganti Wira yang bertanya pada Sena.

“Alhamdulillah lancar, Pa.”

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now