Runtuh 24

6.7K 312 6
                                    

Para pembacaku semuanya. Ayo dong jangan pelit vote. Vote itu gratis dan mudah kok, gak sampai dua detik. Kalian tinggal klik gambar bintang yang ada di bawah babnya. Hal itu bertujuan untuk mensupport penulis supaya lebih semangat lagi.

Yukkk yukkk jangan pelit vote ☺️


Sarah kembali menjalani aktivitasnya yaitu pemotretan serta fashion show dan syuting. Saat ini dia tengah istirahat menunggu gilirannya syuting.

"Dear, kamu udah lihat berita hari ini?" tanya Miki.

"Berita apa?" Tanya Sarah seraya menyeruput ice strawberry milknya.

"Kamu tertangkap paparazi waktu jalan sama Pak Arnold kemarin."

"Oh itu."

Sarah adalah salah satu influencer yang tengah naik daun, jadi wajar saja jika berita tentangnya bisa menjadi hot new nomor satu di media sosial.

Kemarin dia dan Arnold jalan-jalan di mall sambil menonton film. Dia tidak menyangka ada paparazi yang mengikuti mereka dan mengambil foto saat Arnlod tengah merangkul pundaknya.

Meski hubungan mereka tidak pernah dijelaskan secara langsung ke publik, tapi publik sudah tau jika direktur So Beauty dan Brand Ambassadornya itu tengah menjalin hubungan khusus.

"Hai, Sar."

Mereka berdua dikejutkan oleh Nadia Safira yang tiba-tiba muncul.

"Eh, Kak Nadia. Udah selesai syutingnya?"

"Iya, ini lagi break."

Nadia Safira, gadis berusia dua puluh lima tahun yang berperan sebagai adiknya di film Runtuh.

"Aku lihat berita kamu lho. Beritanya jadi trending nomor satu di twitter."

Sarah hanya tersenyum tipis.

"Oh iya, gimana kalau kita latihan dulu soalnya sebentar lagi scen kita berdua." Ajak Nadia.

"Oke-oke, Kak."

Beberapa waktu kemudian Sarah dipanggil oleh asisten sutradara untuk melakukan pengambilan gambar. Ini adalah adegan terakhir yang yang harus dia lakukan karena hari ini adalah hari terakhir syuting.

"Maafin aku, Mas. Maaf karena aku udah menjadi duri dalam rumah tangga kamu sama Naira." Kata Jena.

"Semua ini bukan sepenuhnya salah kamu, aku juga bersalah dalam hal ini. Maafin aku juga, Na." Kata Adam.

Jena menoleh ke samping Adam, di mana adiknya berada.

"Kakak minta maaf untuk semuanya, Ra. Kakak harap setelah ini rumah tangga kalian akan langgeng sampai maut memisahkan. Tolong berbahagialah..." kata Jena pada Naira.

Naira mengangguk. "Aku udah maafin Kakak, jadi aku minta Kakak jangan pernah merasa bersalah lagi."

Kedua kakak beradik itu berpelukan.

"Papa sama Mama seneng banget kalau lihat kalian akur."

Keduanya menoleh saat melihat orang tua mereka. Jena berjalan menuju kedua orang tuanya.

"Papa, Mama. Maafin aku..."

"Kami sudah memaafkan kamu, Nak." Kedua pasutri itu memeluk putri sulung mereka.

Akhir dari film itu adalah semua kembali seperti semula. Naira memaafkan segala kesalahan suami serta kakaknya.

"Cut."

Semua orang bertepuk tangan karena proses berjalan dengan sangat lancar.

"Sempurna. Semuanya sangat sempurna." Puji Pak Hadi.

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now