*11*

21.1K 2K 18
                                    

Happy reading

Brakk

Suara pintu terbuka secara paksa membuat Reynan menoleh, seketika wajahnya terkejut melihat siapa yang membuka pintu itu

"sialan" batin Reynan

"apa yang kau lakukan" ucap Alvaro datar menatap Reynan

orang yang membuka pintu itu adalah Alvaro dan Javier, mereka hendak menemui kepala sekolah, namun saat diluar mereka mendengar teriakan dari kepala sekolah lantas Alvaro langsung menendang pintu

"ck! mengganggu" ucap Reynan

"ternyata dugaan gue bener dia bukan siswa biasa" ucap Javier membuat Reynan terkekeh

"ya, aku memang siswa luar biasa" ucap Reynan

"kau beraninya membuat kekacauan disini" ucap Alvaro menatap tajam Reynan

"mengapa aku harus takut?" tanya Reynan terkekeh

"kau akan mendapat hukuman berat" ucap Alvaro

"oh ya? silahkan jika kalian berhasil menangkap ku" ucap Reynan menyeringai

Alvaro dan Javier langsung bersiaga saat melihat gerak-gerik mencurigakan dari Reynan, dan benar saja setelah mengucapkan itu Reynan melemparkan pisaunya ke arah mereka

"selamat bersenang-senang" ucap Reynan lalu berlari menubruk jendela hingga kacanya pecah untuk melarikan diri, tak peduli jika serpihan kaca itu ada yang mengenai tubuhnya

"ah akhirnya gue bebas dari aturan yang memuakkan itu" batin Reynan tersenyum senang saat berhasil keluar, untungnya sekarang masih jam KBM sehingga tak ada yang tahu tentang kejadian ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ah akhirnya gue bebas dari aturan yang memuakkan itu" batin Reynan tersenyum senang saat berhasil keluar, untungnya sekarang masih jam KBM sehingga tak ada yang tahu tentang kejadian ini

sedangkan di ruang kepala sekolah Alvaro dan Javier menatap datar kepergian Reynan, Javier langsung mengambil pisau lipat yang tadi Reynan lemparkan ke arahnya

"kita harus lapor papah" ucap Javier sembari menatap pisau itu

"tanpa kita melapor pun papah pasti sudah tahu" ucap Alvaro berlalu dari sana meninggalkan Javier yang masih memandangi pisau lipat itu, tak lama ia pun pergi menyusul tanpa memperdulikan kepala sekolah yang merintih minta tolong

***

"Dikaa yuhuuu" ucap Reynan menendang pintu rumah Dika membuat sang tuan rumah terkejut

"perasaan gue gak kasih misi" ucap Dika menatap Reynan yang masih terdapat cipratan darah di seragamnya dan juga memperlihatkan warna mata aslinya tanpa di tutupi softlens

without identity (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang