*13*

20.8K 1.9K 29
                                    

Happy reading


"gimana?" tanya Reynan penasaran

"hasilnyaaa" ucap Dika menatap wajah Reynan yang penasaran

"ah lama lo mah" ucap Reynan merebut kertas itu dan membacanya sendiri

"udah gue duga" ucap Reynan menyimpan kertas itu di meja

"jadi? tindakan lo selanjutnya gimana?" tanya Dika

"seperti yang gue bilang kemarin, gue gak akan nyerahin diri ke mereka" ucap Reynan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa

"terserah lo deh tapi cepat atau lambat mereka pasti tahu" ucap Dika yang di angguki Reynan

"ya itu pasti" ucap Reynan

"mau kemana lo?" tanya Dika saat melihat Reynan berdiri

"nyari duit" ucap Reynan asal mengambil kunci motor dan topi karna mulai sekarang ia tak akan lagi memakai softlens, jujur saja ia tak nyaman apalagi memakainya hanya sebelah

"jangan ngadi-ngadi lo masih siang gini masa mau maling" ucap Dika membuat Reynan menghentikan langkahnya

"lo kira gue mau maling" ucap Reynan ngegas

"kan lo sendiri yang bilang mau nyari duit" ucap Dika

Reynan tak membalas ucapan Dika, ia hanya menatapnya datar lalu membalikkan tubuhnya untuk kembali melanjutkan langkahnya

"baperan lo" ucap Dika setelah melihat kepergian Reynan

***


"si Rey beneran gak balik" ucap Elang, kini ia dan Biru sedang berada di kantin karna memang saat ini waktunya istirahat

"doa'in aja semoga si Rey baik-baik aja" ucap Biru

"yaa gue harap juga begitu" ucap Elang

Saat Biru akan kembali berbicara tiba-tiba ada seseorang yang menggebrak meja mereka

"si Reynan mana?" tanya Zean, orang yang menggebrak meja

"ngapain lo nanyain si Rey?" tanya Elang

"asal lo tahu temen lo hampir bunuh bokap gue" ucap Zean mengepalkan tangannya emosi

"maksud lo?" tanya Biru tak mengerti, bukankah Zean anak dari kepala sekolah dan tadi ia mengatakan Reynan hampir membunuhnya jadi kemungkinan kemarin saat ia dan Elang keluar dari ruangan kepala sekolah terjadi sesuatu

"temen lo nusuk bokap gue" ucap Zean berteriak hingga suasana kantin menjadi hening

"dan gue tanya dimana dia" ucap Zean emosi

"kita gak tahu" ucap Biru terbawa emosi

"gak mungkin lo gatau, lo temennya" ucap Zean menatap Biru sengit

"kita emang gak tahu Zean, dari kemarin si Reynan gak balik ke asrama" ucap Elang ikut berdiri

"arghh sialan, dia pasti kabur" ucap Zean menendang meja di hadapannya lalu berlalu pergi dari kantin

Setelah kepergian Zean para murid mulai berbisik tentang Reynan

"masa sih si Reynan berani nusuk orang"

"bener ih gue juga gak nyangka masa sih"

"apa jangan-jangan kasus si Juan dia lagi pelakunya"

"iya bener bisa jadi tuh"

"ih serem ya, tampangnya aja baik ternyata psikopat"  dan masih banyak lagi bisikan-bisikan dari para murid yang ada di kantin

"lo percaya?" tanya Elang menatap Biru

"gue gatau" ucap Biru melangkah pergi dari kantin

"gue harap itu gak bener Rey" gumam Elang lalu ikut menyusul Biru pergi dari area kantin

Sementara orang yang mereka bicarakan yaitu Reynan sedang berdiri tak jauh daru Mansion megah nan mewah, ia memakai topinya serta hoodie hitam dan celana jeans hitam dan sepatu sneaker putih, Reynan mengeluarkan selembar kertas dari sakunya lalu kembali menatap ke mansion itu

"huh waktunya kerja" batin Reynan

ia mempunyai misi tanpa sepengetahuan Dika, kemarin saat hendak pulang dari pantai ia tak sengaja mendengar pembicaraan seseorang yang sedang mencari orang untuk mencuri berkas di suatu mansion, Reynan yang mendengarnya pun segera menawarkan dirinya dan untungnya orang itu setuju

Dan seperti biasa Reynan sangat mudah untuk masuk ke mansion meskipun penjagaan di luar sangat ketat dan kini ia sudah ada di ruangan sesuai petunjuk yang ada di kertas itu, untungnya petunjuk yang diberikan kliennya sangat jelas jadi memudahkan Reynan untuk menjalankan misinya

"map hijau" gumam Reynan sembari mencari map berwarna hijau

"ketemu" ucap Reynan tersenyum setelah barang yang ia cari akhirnya ditemukan

Setelah mengambil map hijau itu Reynan segera berjalan keluar, namun sepertinya kali ini Reynan tak beruntung karna baru saja ia menutup pintu seorang bodyguard meneriakinya

"berhenti" teriak bodyguard itu saat Reygan berlari

"argh sialan mereka ngejar lagi" ucap Reynan saat melihat ke belakang sekitar 5 orang bodyguard berbadan besar mengejarnya, sebenarnya bisa saja Reynan melawan tapi ini masih di daerah mereka jadi tidak menutup kemungkinan jumlah mereka pasti akan bertambah

Reynan terus berlari meskipun sudah berhasil keluar dari Mansion itu karna para bodyguard itu masih saja mengerjakannya, mungkin karna melihat map hijau yang ia pegang

"berhenti kau atau saya tembak" teriak salah satu bodyguard mengeluarkan pistol dari balik jasnya

"gue gak takut" teriak Reynan dan benar saja setelah ia berteriak sebuah peluru mengarah padanya, untuk Reynan berhasil menghindar

tiba di jalan raya Reynan menghentikan sebuah mobil hitam dengan cara menghadangnya dan merentangkan kedua tangannya agar mobil itu berhenti

"buka woy plis gue cape" ucap Reynan menggedor pintu mobil setelah mobil hitam itu berhenti

Reynan tersenyum di balik maskernya saat pintu terbuka, melihat para bodyguard itu semakin mendekat ia bergegas masuk ke dalam mobil dan menyuruh supir untuk melajukan mobilnya

Reynan bernafas lega saat mobil melaju meninggalkan para bodyguard yang mengejarnya tadi, dan sepertinya Reynan belum menyadari jika seseorang menatap datar dirinya sedari tadi

"eh btw thanks" ucap Reynan mengalihkan pandangannya pada orang yang berada di sampingnya, yang ia tebak sebagai pemilik mobil

"mampus" batin Reynan saat melihat orang yang ia tumpangi mobilnya.

*
*
*
*
*

Jangan lupa vote 🌟🌟







without identity (end)Where stories live. Discover now