*38*

13.9K 1.7K 118
                                    

Happy reading

Lyora mengepalkan tangannya sembari menatap kepergian Reynan dari jendela kamarnya di lantai tiga, ia mengambil ponselnya lalu menghubungi Arsen suaminya

"mas gawat" ucap Lyora saat panggilan terhubung

"ada apa sayang? apakah terjadi sesuatu?"

"Reynan datang kesini dan memperlihatkan rekaman kelakuanmu bersama adikku"

"emm maaf Lily mas khilaf"

"sudahlah mas aku tidak peduli, Vyora sudah mati dan sekarang kau hanya milik ku"

"ya benar aku hanya milikmu, Lily mas minta tolong padamu boleh?"

"tentu saja, apa yang bisa aku bantu mas?"

"bisa kamu kumpulkan semua keluarga Ravenzia kecuali Rafa di mansion kakak mu, bilang saja mas tahu pelaku pembunuhan Vyora"

"oke aku akan mengumpulkan mereka"

"terimakasih Lily kau memang bisa di andalkan, aku mencintaimu"

"aku lebih mencintaimu" ucap Lyora

***

Sekitar 30 menit semuanya sudah berkumpul sesuai permintaan Lyora, tak lama Arsen datang bersama asistennya Arnold

Arsen mulai mengeluarkan laptopnya dan memperlihatkan kepada mereka rekaman yang memperlihatkan kegiatan Reynan BKKBN yang sedang mencabuti kuku-kuku Vyora tak hanya itu mereka dibuat kembali terkejut saat melihat Reynan memotong urat nadi Vyora dan meminum darahnya lalu video berakhir dengan Reynan yang melemparkan pisaunya pada leher Vyora

"kak saya sudah mengirim rekaman ini tadi malam kenapa kakak terlihat terkejut?" tanya Arsen menatap Zergan

"saya tidak pernah menerima rekaman ini" ucap Zergan membuat Arsen mengerutkan keningnya

"bagaimana bisa?" tanya Arsen

"papah semalam tidur dengan Reynan mungkin saat itu dia menghapus rekamannya" ucap Reygan

"hubungi adikmu suruh dia segera pulang" ucap Zergan kepada Steven yang berada di sisinya

"bang Rey pasti gak akan bunuh orang sembarangan, dia pasti punya alasan" ucap Devano tiba-tiba membuat semua menatapnya

"Devan apapun alasannya dia salah sudah membunuh tantenya sendiri, apakah kamu tidak marah melihat ibumu di bunuh?" tanya Arsen membuat Devano menunduk

"Marah? tentu, anak mana yang terima ibunya dibunuh tapi Devan lebih marah sama mamah yang khianati papah" ucap Devano membuat Arsen menegang di tempat

Bryan hendak bertanya namun suara pintu terbuka membuat mereka mengalihkan pandangannya, dan ternyata itu adalah Reynan dengan Jefri yang mendorong kursi rodanya

"dasar pembunuh gue gak nyangka ternyata lo yang bunuh mamah" teriak Rafael hendak menyerang Reynan namun di tahan oleh Lyora

Arsen menyeringai saat bertatapan dengan Reynan dan hal itu dilihat oleh kedua putranya

without identity (end)Where stories live. Discover now