*19*

19.4K 1.7K 9
                                    

Happy reading

Tiba di rumah Dika, Reynan langsung masuk ke dalam tanpa menunggu pemilik rumah memarkirkan motornya

"lo gapapa kabur? nanti di cariin lagi gue juga yang repot" ucap Dika setelah mendudukkan dirinya di sofa

"gue gak peduli, lagian ini hidup gue terserah gue dong mau kemana" ucap Reynan santai sembari merokok

"terserah lo deh" ucap Dika pasrah karena percuma juga ia menasehatinya

"jangan bahas itu lagi, sekarang jelasin misi apa yang harus gue lakuin" ucap Reynan

"lo tenang aja misinya di lakuin nanti malam dan gue juga ikut ke lapangan sama lo" ucap Dika membuat Reynan menatapnya heran

"terus yang lo bilang beresiko kenapa?" tanya Reynan

"beresiko karena sekarang lo gak sebebas dulu" jawab Dika

"Bangsat, gue pikir misinya nge bom bank atau gedung" ucap Reynan menatap Dika kesal

"anjir pikiran lo berlebihan" ucap Dika tertawa

"gak ada yang lucu" ucap Reynan melemparkan bantal sofa pada wajah Dika

***

Sementara itu di kediaman Ravenzia, Bryan sudah mengetuk kamar adiknya namun tak ada tanggapan dari dalam membuatnya sedikit khawatir jika Reynan melakukan hal yang tidak-tidak karna tadi pagi

"Reynan buka pintunya, atau abang dobrak" teriak Bryan penuh penekanan namun masih tak ada jawaban dari dalam

"baiklah jika itu maumu" ucapnya lalu mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar adiknya

"Rey?" ucap Bryan saat tak melihat keberadaan adiknya di dalam kamar

Bryan langsung mengecek ke kamar mandi siapa tahu Reynan sedang ada di sana, tapi nihil ia tak menemukannya lalu ia menoleh ke arah balkon, pintunya tertutup tapi tidak terkunci, adiknya itu pasti kabur melalui balkon

***

Malam hari tiba, Reynan dan Dika sudah bersiap siap untuk menjalankan misi mereka, kini mereka sudah berada di depan sebuah hotel

"beneran di sini?" tanya Reynan menatap Dika

"menurut informasi sih iya" ucap Dika sembari melihat ponselnya

"kita masuk lewat belakang" ucap Dika lagi

"kenapa gak lewat depan?" tanya Reynan

"gue gak mau ngeluarin duit buat pura-pura pesen kamar, kecuali lo yang bayar" ucap Dika

"ogah, yaudah lewat belakang aja" ucap Reynan

Mereka berdua pun melangkah ke arah belakang hotel dan melumpuhkan 2 orang pelayan untuk melakukan penyamaran dengan mengambil seragam kedua pelayan itu

"lo cocok Dik pake baju itu" ucap Reynan tertawa saat melihat penampilan Dika

"ngaca! lo lebih cocok" ucap Dika ngegas

Saat Reynan akan kembali menjawab ucapan Dika tiba-tiba seorang pelayan wanita menghampiri mereka

"hey kalian cepat antar ini ke kamar no 156" ucap pelayan itu memberikan dua botol minuman keras dan troli yang penuh dengan berbagai makanan

without identity (end)Where stories live. Discover now