*27*

16.2K 1.5K 38
                                    

Happy reading

"sayang bagaimana rencananya?" tanya seorang wanita pada pria yang sedang memeluknya dari belakang

"semuanya berjalan lancar sayang"

"benarkah? ah aku semakin tidak sabar menyiksa anak itu"

"bersabarlah sebentar lagi"

"aku sudah bersabar selama ini, tapi kakak malah berhasil menemukannya" ucap si wanita kesal

"itu kesalahan teknis sayang, aku juga tidak menduganya" ucap si pria menyesal

Suara dering ponsel mengalihkan perhatian kedua pasangan itu, si wanita mengambil ponselnya dari dalam tas

"siapa?" tanya si pria

Wanita itu memperlihatkan ponselnya yang menampilkan nama si penelpon

"dia selalu mengganggu" ucap si pria mendengus kesal

"dia suamiku jika kau lupa" ucap si wanita terkekeh melihat kekasihnya cemburu

"seharusnya aku yang jadi suamimu" ucap si pria mendengus kesal

"aku harus pulang sayang" ucap si wanita setelah menerima telpon

"ck! mengganggu"

***

Setelah selesai makan malam sekarang Reynan sedang di obati oleh Bryan di ruang keluarga di temani oleh ayah dan para saudaranya yang lain

"harus papah apakan anak itu, beraninya dia melukai putra bungsuku" ucap Zergan emosi saat melihat luka di lengan atas Reynan sedikit dalam, apalagi wajahnya terdapat banyak luka memar untung tak mengurangi kadar ketampanan putranya

Sementara Reynan tertegun mendengar ucapan itu, seumur hidupnya baik di dunianya dulu maupun sekarang baru pertama kali ia mendengar seseorang emosi karna melihatnya terluka

"bener pah, dia gak tahu apa kalo Reynan keluarga Ravenzia" ucap Javier ikut emosi

"emang gak tahu" ucap Reynan saat mendengar ucapan Javier

"seharusnya lo punya bodyguard pribadi Rey biar kejadian kaya gini gak ke ulang" ucap Javier membuat Reynan melotot

"saran yang membagongkan, hidup gue gak akan bebas kalo ada orang yang ngintilin" batin Reynan

"bener kata dia Rey, lo harus punya bodyguard pribadi" ucap Reygan ikut menyetujui saran Javier

"gak! gue gak mau" ucap Reynan menolak dengan tegas

"tapi tidak ada salahnya kau punya bodyguard Rey" ucap Zergan

"gak, jangan buat gue keluar dari sini" ucap Reynan

"oke, terserah mu saja" ucap Zergan pasrah membuat Reynan tersenyum dan mengacungkan jempolnya

Setelah lukanya selesai di obati Reynan langsung ke kamarnya, tiba di kamar Reynan langsung mematikan lampu dan membaringkan tubuhnya di atas kasur untuk beristirahat

without identity (end)Where stories live. Discover now