*30*

15.2K 1.7K 98
                                    

Happy reading

"kau sangat menyedihkan" ucap wanita itu yang tak lain adalah Vyora, tantenya sendiri yang berjalan mendekat bersama seorang pria bertopeng

Reynan menatap Vyora tajam membuat wanita itu emosi

"hey apa-apaan tatapan mu itu!" ucap Vyora menampar pipi kiri Reynan sangat keras hingga membuat sudut bibir Reynan mengeluarkan darah

"sayang tolong panggilkan mereka" ucap Vyora membuat pria itu mengangguk dan segera pergi dari sana untuk memanggil orang yang di maksud

"sayang?" batin Reynan

Reynan menatap pria itu, kemungkinan dia adalah selingkuhan Vyora karna dari postur tubuhnya dia sangat berbeda dengan Rafa suami Vyora, dan seingat Reynan Rafa tidak setinggi pria itu

"dasar jalang" ucap Reynan terkekeh menatap Vyora membuat Vyora melototkan matanya tak terima

Vyora mencengkram dagu Reynan dan mendongakkannya agar menatap ke arahnya

"dengar ini baik-baik bocah sialan, bahwa ibumu lebih jalang dariku" ucap Vyora semakin mengeratkan cengkraman nya membuat kuku-kuku panjangnya menusuk pipi Reynan

"kalian sama-sama jalang yang tidak cukup dengan satu pria" ucap Reynan tersenyum remeh, ia tak memperdulikan pipinya yang luka

"sialan kau bocah" ucap Vyora menghempaskan wajah Reynan hingga tertoleh ke samping tak hanya itu ia juga mengambil sebuah botol kaca yang ada disana dan melemparkannya tepat pada wajah Reynan, Reynan berusaha menghindar namun sayang botol itu tetap mengenai pelipisnya membuat darah mulai keluar dari sana

"muka ganteng gue pasti jadi jelek sekarang" batin Reynan kesal

"haruskah saya turun tangan?" tanya Renald membuat Reynan reflek menggeleng

"belum saatnya"  jawab Reynan dalam hati

Suara langkah kaki mendengar membuat Reynan menatap ke arah pintu bisa ia lihat disana pria bertopeng tadi berjalan beriringan dengan Zean, dan ketiga penghianat sialan itu

Mereka berhenti tepat di depan Reynan, Zean menyeringai melihat keadaan Reynan yang jauh dari kata baik

"sungguh menyedihkan" ucap Zean tertawa mengejek tak hanya Zean, ketiga penghianat itu pun tertawa melihat keadaan Reynan seperti ini

"kalian bertiga" ucap Vyora menatap Zidan, Kevin dan Beni

"lakukanlah" ucap Vyora menyeringai melihat wajah bingung Reynan

Zidan berjalan mendekat lalu menjambak rambut Reynan membuat Reynan mendongak menatapnya

"lo masih ingat dengan seorang pria yang lo bunuh di hotel tempo hari?" tanya Zidan datar

"kenapa, lo anaknya?" tanya Reynan balas menatap Zidan tak kalah datar

"ya, lo udah buat ibu gue gila karna kehilangan suaminya" ucap Zidan membenturkan kepala Reynan ke dinding dengan keras hingga kembali mengeluarkan darah

Reynan jadi berpikir setelah ini haruskah ia menerima transfusi darah? karna telah mengeluarkan banyak darah terkhusus dari area kepalanya

Masih belum puas Zidan menyuruh Kevin dan Beni memukuli Reynan, Reynan hanya bisa pasrah menerima pukulan itu ia tak bisa berbuat banyak tubuhnya lemah akibat racun sialan itu

"cukup, giliran mu" ucap Vyora menatap Zean membuat Zean mengangguk

Zean mengambil cambuk yang ada di ruangan itu lalu berjalan ke belakang Reynan, ia mulai mencambuk punggung Reynan membuat Reynan meringis ini sungguh menyakitkan, ia bukan Renald yang mati rasa ia manusia normal yang bisa merasakan rasa sakit

without identity (end)Where stories live. Discover now