Chapter 18 | She's The Target

27.5K 1.6K 264
                                    

Happy Reading

***

Aneira mengernyit bingung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aneira mengernyit bingung. "Kalian, siapa?"

"Astaga! Maksudku—kau dan dia, Ane... Presiden Archer," tambahnya.

"Oh," Aneira tersenyum setengah meringis. Cepat atau lambat Lexy pasti bertanya tentang kebenaran hubungan yang terjadi antara dirinya dan Zean sejak pengakuan mengejutkan laki – laki itu tempo hari.

"Well... seperti itulah," balas Aneira sekenanya, jawaban absurd yang membuat Lexy geram akan responnya.

Saat ini mereka sedang berjalan menyusuri jalan setapak di sekitar taman kampus yang terlihat ramai. Baik Aneira dan Lexy sama – sama tidak memiliki tanggungan kelas apapun mulai hari ini.

Karena itu keduanya bebas melakukan apa saja, termasuk aktivitas santai yang mereka lakukan sekarang. Menikmati cuaca cerah dan memandang bunga tulip warna – warni yang bermekaran indah tertimpa sinar matahari pagi.

"Seperti itu bagaimana? Katakan yang jelas, Ane...," desak Lexy penasaran begitu mereka telah duduk di kursi panjang bercat hitam yang berada di dekat pohon rindang.

"Menurutmu bagaimana setelah melihat pengakuan resmi kami di depan publik malam lalu?" ia balik bertanya tanpa ekspresi.

"Hum... Saat wawancara ya?" ulang Lexy, wanita itu nampak berpikir. "Bagiku, kalian terlihat sangat mesra dan serasi di festival itu."

Aneira menghela napas. Dia menepuk dahinya sendiri dengan geram sambil memutar bola matanya malas.

Aneira tidak habis pikir jika sahabatnya itu mendadak dungu sampai – sampai tidak merasa curiga sedikit pun dengan drama yang Zean ciptakan. "Kau mana bisa menyimpulkan hanya dari satu sudut pandang saja?" protesnya, bersuara lebih keras.

"Sesuatu yang kau lihat, tidak selalu bermakna sama seperti apa yang kau pikirkan. Karena terkadang, gambaran itu bisa saja menipumu bila kau tidak tahu cerita yang ada di baliknya," imbuh Aneira.

Ia bersedekap seraya menengadah menatap langit biru. "Dan seperti itulah hubunganku dengan Zean, yang tidak diketahui orang lain," ungkap Aneira pada akhirnya.

Lexy tertegun sesaat. Berusaha merangkai setiap kata yang Aneira ucapkan. Lalu tidak lama kemudian, wanita itu membelalakkan matanya lebar. "Jadi maksudmu, kalian hanya berpura – pura?" pekik Lexy.

Aneira langsung menyumpal mulut Lexy dengan telapak tangannya dan melayangkan tatapan memperingatkan pada wanita itu. "Jangan keras – keras! Bagaimana kalau ada yang mendengar?" rutuknya kesal.

Lexy pun segera menutup mulutnya rapat – rapat. "Maaf, maaf... Aku hanya terlalu terkejut," sesalnya.

Wanita itu lantas menggeleng – gelengkan kepala sembari menyentuh pelipisnya lama. "Aku tidak percaya Ane... Kau menyembunyikan hal sebesar ini dariku. Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?"

My Beast Charming✅Where stories live. Discover now