Chapter 35 | You Drive Me Crazy

20.2K 1.4K 115
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sore itu waktu terasa lama bagi Aneira. Pikirannya sedang kacau dan bercabang kemana – mana. Yang ia lakukan hanya termenung di beranda kamar sambil menatap langit biru yang memperlihatkan awan – awan diselimuti semburat kejinggaan. Hari telah beranjak malam.

"Zean pasti belum bisa melupakan gadis dari masa lalunya. Karena itu dia ragu. Sibuk menata kembali hatinya dan tidak kunjung melamarmu sampai sekarang."

Kedua mata Aneira terpejam gelisah, dahinya mengernyit dalam. Betapa efek kalimat provokasi Mikael langsung menjatuhkan mood Aneira dengan cepat.

"Mom bilang Zean tidak pernah memiliki hubungan dengan siapa pun. Lalu kenapa Grandpa mengatakan hal yang berbeda hari ini?" gumam Aneira. Tatapannya kosong, setengah melamun.

Jelas ada yang Zean sembunyikan. Tentang masa lalunya, tentang keberadaan gadis yang seperti bayangan dalam hidup Zean. Mungkin Zean tidak pernah dikelilingi gadis – gadis lain selama Aneira dekat dengan lelaki itu, tapi sepertinya gadis ini berbeda dan memiliki tempat tersendiri hingga Zean begitu sulit melupakannya. Memikirkan itu, entah kenapa membuat ketenangan Aneira terusik. Aneira ingin tahu semuanya, namun di sisi lain dia sadar dia bukan siapa – siapa. Karena itu Aneira tidak akan melewati batasan yang tak seharusnya ia masuki. Apa hak yang dia miliki untuk bertanya mengenai privasi yang bahkan tidak ingin Zean ceritakan?

Hentikan kegilaan ini Ane, kau tidak punya alasan untuk cemburu. Jangan buang waktu dan tenagamu untuk hal yang sia – sia. Benaknya terus mengingatkan berulang kali. Aneira akui segala sesuatu jadi bertambah rumit semenjak ia melibatkan perasaan dalam hubungan mereka. Semua sudah salah dari awal, bahkan sekarang pun tidak ada bedanya, justru semakin runyam.

Aneira menarik tangannya dari pagar balkon lalu memeluk tubuhnya sendiri yang berbalut sweater panjang ketika angin berhembus kencang dan menerawang jauh langit senja.

"Pakaianmu tipis sekali malam ini. Tidak dingin?"

Aneira berjengit dan memekik saat lengan kekar tiba – tiba memeluk tubuhnya dari belakang. Pelukan itu menyalurkan rasa hangat yang menjalar di punggung Aneira. Aneira tak bergerak, untuk sejenak menikmati sentuhannya. Ia hafal aroma ini.

My Beast Charming✅Where stories live. Discover now