Chapter 27 | Under Marionettist Control

23.2K 1.6K 80
                                    

Didedikasikan untuk snowinterxx
= ___________________________________ =

Playlist🎶 : Niall Horan - On The Loose

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Aneira mengguncangkan bahunya sekali untuk membuat tangan Zean menyingkir dan pelukannya terlepas.

"Angin apa yang mempengaruhimu saat ini?" selidik Aneira penuh kecurigaan. Alih – alih menolak, Aneira justru meragukan niat Zean yang menurutnya tidak beres.

"Jebakan baru lagi?" sindir Aneira seraya melipat tangannya di depan dada. "Setiap kali kau menyebutkan penawaran, nyatanya, tidak ada satupun yang benar – benar menguntungkanku." Tambahnya disertai decakan sebal.

"Tapi kali ini lain cerita Ane.., apa aku terlihat sedang bercanda?"

Aneira mendengus kencang lalu memalingkan muka ke arah samping. "Well, kau tau... Aku tidak bisa membedakan ekspresimu. Semuanya sama, hanya niat terselubung saja yang membedakan."

Zean tersenyum tipis. Ia tahu itu kata lain dari penolakan. "Yakin ingin menolak kesempatan emas?" bujuknya masih tak menyerah.

Aneira menggeram. "Kesempatan emas dari mana saat keberhasilan dan kegagalannya jelas 1 banding 99?"

"Itu tak jadi masalah, yang penting masih ada peluang."

"Aku sama sekali tidak tahu teknik dasar memanah Zean. Bahkan memegang busur saja tidak pernah, mustahil panahku bisa tepat sasaran."

Zean menjentikkan ibu jari dan telunjuknya dengan pancaran mata cerah. "Aku tahu. Karena itu aku menantangmu."

A-apa! Aneira sontak tercengang. "Jadi kau sengaja karena yakin aku pasti gagal?" ulangnya lagi. Dan tanpa disangka – sangka Zean malah mengangguk kemenangan.

Aneira tergelak pelan. Zean baru saja meremehkannya.

"Aku? Kalah sebelum berperang? Hhmm..," ia menggeleng. "Jangan harap! Oke, deal. Aku terima tantanganmu," ujar Aneira dengan percaya diri.

Jawaban itu membuat tarikan di sudut bibir Zean kian lebar. Ia mengambil salah satu busur dari ground yang sebelumnya sudah dirakit.

"Aku akan menunjukkan caranya agar kau bisa melepas panahmu dengan benar," ujar Zean kemudian memosisikan bagaimana sikap awal yang harus Aneira perhatikan.

Bow yang digunakan Zean merupakan busur panah jenis bongkar pasang yang tersusun dari grip, riser, dan limb. Istilah asing yang belum pernah wanita itu dengar sebelumnya.

Dan sejauh ini, Aneira hanya diam mendengarkan serta mengamati Zean. Lelaki itu mendikte setiap langkah – langkahnya secara detail. Mulai dari teknik awal penjangkaran yang dinamakan draw, hingga sikap akhir yang sempurna setelah melepaskan anak panah ke arah target.

My Beast Charming✅Where stories live. Discover now