ʙᴀᴅ ᴅʀᴇᴀᴍ

18K 3.1K 297
                                    

Mark buka pintu apartemennya waktu denger suara bel dari luar. Hal pertama yang ia tangkap adalah Doyoung yang berdiri disana dengan tatapan datar dengan Taeyong, kakak lelakinya dibelakang.

Mark ngeliat Doyoung lebih datar lagi. Mau apa lelaki itu disini, dan bagaimana dia tau letak apartemennya. Setelah ini, Mark harus mengintrogasi Taeyong sepertinya.

"Dimana Misa?"

"Bukan urusan lo, mending lo pulang sana" Mark baru aja mau nutup pintu apartemennya tapi udah ditahan sama tangan kiri Doyoung,

"Saya tanya dimana Misa?" suara Doyoung meninggi, seperti menahan marah. Mendengar ribut ribut Misa jalan dari dapur untuk ngeliat keadaan. Disana dia ngeliat Doyoung. Iya, Mas Doynya. Ah, atau dia udah ngga boleh nyebut Doyoung dengan tambahan 'nya' lagi?

"Mas?" Doyoung berhenti menatap Mark dan mengalihkan atensinya pada Misa yang berdiri tidak jauh dari depan pintu.

Doyoung ngedorong Mark terus langsung masuk ke apartemen itu tanpa persetujuan sang pemilik, dia ambil tangannya Misa terus dia genggem eret, "Kamu bermalam di apartemen cowok?"

". . ."

"Pikiran kamu kemana? dia bisa aja ngelakuin hal gak senonoh sama kamu!" bentak Doyoung berhasil bikin Misa bergetar. Doyoung ngga pernah bentak dia. Dia lebih baik denger Doyoung marah marah daripada ngedenger Doyoung ngebentak dengan wajah super dingin kayak gini.

"B-buat apa mas peduli, kan mas lagi kㅡ"

"Saya nyariin kamu dari kemarin, puas? Sekarang ikut saya pulang." Doyoung narik Misa, yang ditarik berusaha melepas genggaman tangan itu, "aku masih mau disini, Mas"

"Sore ini orang tua kamu dateng, emang kamu mau di cap anak nakal karna ngga pulang dari kemarin?" Doyoung menatap Misa sinis. Jujur, Misa sakit banget ngeliatnya. Doyoung ngga pernah kayak gini ke dia.

"Sekarang ikut saya." ucapnya final sebelum bener bener bawa Misa pergi dari apartemen Mark ninggalin Mark yang natep Doyoung tajem sama Taeyong yang belum ngerti keadaan disini.



🌻🌻🌻



Misa daritadi cuma natep keluar jendela aja. Sama sekali ngga ada niatan buat buka pembicaraan sama Doyoung. Biasanya mah dia yang paling ribut, tapi hari ini dia milih buat diem aja.

Doyoung melirik Misa dari ekor matanya sebelum menghela nafasnya kasar, dia tau dia salah memperlakukan Misa seperti tadi. Tapi Doyoung udah keburu dongkol waktu Taeyong nelpon temennya Mark, Hyunjin dan nanyain keberadaannya Mark dengan sedikit ancaman dan mengatakan bahwa Mark berada di apartemennya dan berakhir dia sama Taeyong pergi ke apartemen itu dan nemuin Misa disana, iya, Misa tidur di apartemen cowok. Ya, Doyoung marah lah, dia ngerasa ngga bisa jagain Misa dengan baik.

"Udah ngga usah marah gitu, nanti ditanya-tanyain lagi sama bunda," kata Doyoung buka pembicaraan. Misa tetap pada kegiatannya memandang keluar jendela sambil ngeliatin jalanan yang cukup sepi karena ini masih pagi.

"oh iya saya lupa bilang, nanti malem kamu jangan lupa dandan yang rapi ya?"

"ngapain" tanya Misa malas mau ngga mau harus ngeliat Doyoung yang masih fokus nyetir.

"Malam ini saya mau bawa pacar saya kerumah, ayah sama bunda harus kenal."

Cukup dengan satu kalimat itu, Misa ngerasain betapa hancurnya dia. Oke, empat tahun berjuang ternyata akhirnya bakal kayak gini.

Misa milih ngangguk aja tanpa nanggepin sepenuhnya omongan Doyoung. Cukup, biarin dia nenangin perasaannya.

Apa sekarang dia harus kembali lagi pada kehidupannya sebelum mengenal cinta pertamanya ini?

Too Late [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang