ᴅᴏɴ'ᴛ ɢᴏ

18.5K 3K 600
                                    

⚠ tidak bermaksud membuat idol lain terlihat buruk, kalian pasti bisa membedakannya kalau ini hanya sebuah cerita

"Brengsek!" Sejeong berantakin meja rias yang ada dikamarnya. Sejak tadi dia berusaha nahan emosi dan sekarang emosinya memuncak.

Doyoung diam-diam meninggalkannya di cafetaria dan membuatnya makan sendirian disana. Sejeong tahu betul Doyoung mau pergi kemana dan itu bener-bener bikin dirinya marah.

Sekali lagi, yang pacarnya itu dirinya atau gadis SMA itu? Kenapa Doyoung selalu memberikan perhatian lebih pada gadis itu? Sejeong menggeram.

Dia akan membuat perhitungan dengan gadis itu, bagaimanapun caranya. Dia telah merebut kebahagiaan Sejeong, itu artinya dia juga ngga pantes buat bahagia.

Pintu apartemen Sejeong diketuk. Gadis itu berusaha menormalkan wajahnya sekiranya kalau kekasihnya itu yang datang.

Kakinya melangkah untuk membuka pintu apartemennya.

"Hai, boleh masuk?"

Oh, tetangganya.

Sejeong ngangguk, terus dia masuk dan ngebiarin tetangganya itu ikut masuk kedalam apartemennya itu.

"Jadi ada apa?" Sejeong dan tetangganya itu udah duduk di ruang tamu, keduanya saling bertatapan sekarang.

"Aku dengar kamu teriak teriak tadi, ada masalah?" tanyanya berusaha terlihat baik. Sejeong mendengus, dia tau betul bagaimana sifat tetangganya. Kenapa berpura-pura baik begini?

"Langsung saja, ngga usah basa basi" Sejeong melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku tau kamu punya masalah sama kekasihmu,"

Sejeong langsung noleh, dia tatap orang dihadapannya dengan tatapan bingung. Apa suaranya sangat keras tadi sampai tetangganya itu tau masalahnya?

"Haha, santai saja karena kita memiliki titik masalah yang sama."

Alis Sejeong mengerut, apa maksud tetangganya ini?

"Masalah kita disini adalah Misa, bukan?"

"Bagaimana kalau kita menyingkirkannya?" lanjut tetangganya itu cukup bikin Sejeong makin terkejut.

"Kamu mau bahagia dengan Doyoung kan? itu artinya kamu harus nyingkirin satu-satunya penghalang dalam hubungan kalian."

Sejeong tampak berpikir, benar, satu satunya cara adalah menyingkirkan penghalang dalam hubungannya.

"Jadi apa yang harus kita lakuin, Hyunjin?"


🌻🌻🌻


"Mark, ah kamu kok baru ngasi tau aku sekarang" Misa udah berlinang air mata daritadi sambil meluk eret lengennya Mark yang terbalut jaket supreme kesayangannya.

"Maaf, gue ngga mau makin berat ninggalin lo nya" Mark ambil tangannya Misa terus dia ciumin punggung tangannya, "maaf ya gue cuma bisa merjuangin lo sampe disini"

Mark ngusap ingus yang keluar dari hidungnya Misa sambil ketawa kecil, jujur, dia juga sedih. Tapi mau bagaimana lagi, ini udah keputusan orang tuanya.

"Terus jaket sama sweater kamu gimanaa" Mark usap pipinya Misa, "buat lo, biar kalo kangen ada yang di ciumin."

"T-terus rencana kita berakhir?" Misa mencebikkan bibirnya lucu. Duh, kalo Mark khilafan mungkin Misa udah dia rebut first kissnya.

"Iya," Mark maju, dia peluk eret tubuh Misa menghirup beberapa kali bau tubuh gadisnya yang akan dia tinggalkan entah sampai kapan ini, "Mas Doy cinta sama kamu, percaya sama dia." bisikan pelan dari Mark bikin Misa berhenti sesenggukan.

"Mark?" Misa lepasin pelukan mereka, dia liatin Mark dalem-dalem. Duh, dia ngerasa jahat banget karena ngga bisa nerima Mark masuk ke hatinya.

"Hm?"

"I'm sorry,"

"You don't have to be sorry. I'm sorry. Maaf karena maksa lo buat ngebiarin gue masuk ke hati lo. Harusnya gue sadar selama ini lo cuma nganggep gue sahabat, ngga lebih."

"Kamu pasti nemuin yang lebih baik disana!" Misa meluk Mark lagi, lelaki itu ngangguk terus dia usapin rambutnya Misa,

"Iya, gue juga berharap nemu yang lebih baik dari lo"

Satu kecupan, tepat di kening Misa. Mark memberikan sebuah kecupan di kening Misa untuk menyalurkan rasa cinta lelaki itu disana.

Mark ngelepasin pelukan mereka waktu pesawatnya udah bikin pengumuman. Mark sama kedua orang tuanya udah mau jalan masuk, Mark noleh sekali lagi buat merhatiin Misa yang udah dipeluk eret sama Kara. Dibelakangnya ada Jaemin sama Doyoung yang cuma ngeliatin mereka.

Senyum tipis ngembang di bibir lelaki tampan itu,

"Good bye, my last first love."

based on story 19

"aku bakal berhenti jatuh cinta sama Mas Doy."

Mark ngeliatin Misa yang keliatan banget sedihnya. Mark tau kalo itu ngga bener-bener keluar dari hati gadis itu.

Misa hanya sedang kecewa, omongannya ngelantur. Mark ngga suka. Misa bukan cewek yang mudah nyerah gini kok.

"Jangan nyerah dulu, gue bakal bantu lo"

Misa sama Kara ngeliatin Mark, menatap dengan tatapan bertanya perihal kalimat yang baru aja keluar dari bibir lelaki itu.

"Gue bakal bantu lo buat bikin dia mastiin perasaannya" Misa sama Kara semakin bingung, ini Mark omongannya sulit di cerna.

"Berhenti kasi dia semua perhatian lo, dan balik perhatiin gue. Kita liat gimana reaksinya" cukup dengan itu, Misa sama Kara ngangguk ngerti.

"Tapi kamu harus bilang kamu berhenti cinta sama Mas Doy, Sa!" Kara setuju dengan rencana Mark, dia yakin sekali Doyoung juga cinta sama Misa.

Misa ngeliat Mark dan Kara bergantian sebelum mengangguk perlahan, "i'll try it."

Mark senyum sambil ngusap ngusap tangannya Misa,

Ini satu satunya cara buat dapetin perhatian lo sebelum gue bener bener pindah ke Kanada, batin Mark.

Too Late [✔]Where stories live. Discover now