sᴍɪʟᴇ ᴏɴ ᴍʏ ғᴀᴄᴇ

18.1K 3.1K 494
                                    

"Karna hari ini terakhir kakak kesini, kakak mau liat kalian makan banyak, oke?" Misa berseru senang di hadapan meja anak-anak.

Seluruh anak-anak disana mengangguk semangat mengiyakan suruhan Misa, gadis yang telah mereka semua anggap sebagai kakak mereka sendiri.

Semua anak itu mulai makan, Misa duduk di salah satu kursi, disisi kanannya ada Doyoung dan disisi kirinya ada Mark.

Misa makan dengan sangat lahap sampai Doyoung aja speechless. Selama ini, Misa ngga pernah makan selahap ini. Bahkan kalau dia makan menu kesukaannya di McD.

"Lahap banget?" Doyoung baru aja mau bersihin nasi di ujung bibir Misa tapi keburu ditahan oleh gadis itu.

Misa membersihkan bibirnya sendiri, "Mas makan aja, enak." Doyoung nurunin tangannya dia yang baru aja mau dia pake bersihin bibir Misa tadi.

Untuk kesekian kalinya, perhatian Doyoung Misa tolak. Waktu ituㅡsehari setelah pembicaraan antara Doyoung dan TenㅡDoyoung mau meluk Misa, kayak biasanya kalo pulang sekolah. Tapi gadis itu malah mundur selangkah menghindari Doyoung.

Dulu Doyoung selalu ngebukain pintu mobil buat Misa, tapi sekarang gadis itu memilih buat ngelakuin itu sendiri.

Biasanya Misa bakal curhat banyak hal waktu malem hari ke Doyoung, tapi sekarang udah engga lagi. Misa lebih banyak menyimpan ceritanya sendiri sekarang, Doyoung sadar itu.

Doyoung ngga nyangka aja, keegoisan dia bikin Misa sejauh ini dari dia.

Doyoung mulai makan makanan yang disiapin di panti asuhan itu. Oke, sekarang Doyoung tau kenapa Misa terlihat lahap.

Makanannya seperti makanan rumahan. Penuh cinta dari seorang ibu.

Iya, Doyoung tau semua masalah di rumah tangga orang tua Misa. Makanya Doyoung selalu ada disamping Misa biar gadis itu ngga tau apapun tentang masalah itu.

Tapi Doyoung tau kok, Misa juga perlahan nyadarin semuanya. Dan mulai kehilangan rasa hangat dalam keluarganya.

Jadi kalau dulu Misa sangat suka ngedusel ke dirinya, Misa hanya merindukan pelukan orang tuanya. Itu saja.

Dan tanpa Doyoung sadaripun, dia udah jatuh cinta sama anak dari atasannya sendiri.



🌻🌻🌻



Lagi-lagi kayak biasanya Misa dan Mark main sama anak panti sebelum waktu mereka tidur.

Kali ini anak anak panti milih buat tampil satu satu buat perpisahan Misa. Gadis itu keliatan banget senengnya, bahkan sejak tadi senyumannya tidak memudar.

Cantik, batin Doyoung dan Mark bersama. Tentu saja, Misa yang paling cantik ketika tersenyum, senyum tulus.

Acaranya dimulai waktu Renjun, Jeno, Haechan, Chenle, Jisung nari baby shark diatas panggung.

Misa daritadi sibuk ngefangirling mereka berlima. Ya karena merekalah yang paling deket sama Misa jadi ngga heran deh kalo gadis itu heboh banget.

Acaranya meriah banget, Misa jadi semakin sedih harus berhenti jadi sukarelawan disini. Kadang dia menyesal kenapa sekolahnya hanya memintanya selama sebulan menjadi sukarelawan.

"Kak Malk ayo maju juga!!" seru Chenle dan Jisung sambil menarik-narik Mark heboh. Lelaki itu tertawa, "aku ngga bisa nyanyi dek"

"Bohong, minggu peltama kakak nyanyi buat Kak Misa."

Doyoung tertegun, lelaki itu bernyanyi untuk gadisnya?

"Yaudah, iya kakak nyanyi. Tapi kak Misanya juga ikut ya?" usul Mark bikin Misa misuh misuh dalam hati. Yaallah dia ngga bisa nyanyi. Mau ditaruh dimana mukanya?

"Kamu aja Mark, aku malu"

"Gausah malu, ayo" Mark nyodorin tangannya ke Misa. Gadis itu tampak berpikir sebentar sebelum menerima uluran tangan itu.



hoksina haeseo marinde
I'm saying this in case

ohaehalkka geokjeonginde
I'm worried that you'll misunderstand

igeo jeoldae jagyeokjisim anya anya
This isn't an inferiority complex
no, it's not.

hoksina haeseo marinde
I'm saying this in case

nan amu sanggwaneopsneunde
I don't care

geureoneun geo jagyeokjisim maja maja
But that's exactly an inferiority complex
That's right.

Misa sama Mark tatap tatapan, senyum mengembang di bibir keduanya. Anak anak juga udah bersorak gembira walaupun sama sekali ngga ngerti Mark sama Misa nyanyi apa.

Dari tempatnya duduk Doyoung menunduk, tangannya mengepal sekali lagi.

Jadi, apa Misa tidak membutuhkannya lagi?

Too Late [✔]Where stories live. Discover now