Prolog

2.4K 239 16
                                    

Sore itu masih sama cerahnya dengan siang tadi. Lia tengah duduk di pinggir lapangan indoor sambil meneguk teh poci miliknya. Sudah pukul 5 sore, satu jam sudah jam pulang sekolah berlalu dan ia masih betah disana. Memandang sekolompok anak laki-laki yang tengah bermain futsal didepannya.

Mata lia awas memperhatikan salah satu pemain disana. Rambutnya sedikit kecoklatan, postur tinggi dengan kulit putihnya yang berkeringat jadi berkilat terkena pantulan cahaya matahari sore itu. Sesekali ia menyisir rambutnya ke arah belakang saat berlari mengejar bola. Atau bersorak kegirangan hingga melompat saat teamnya berhasil mencetak angka.

Diam-diam Lia memuji pemandangan di depannya itu.

"Samperin kali, bawain minum sama handuk kecil biar kaya di drama," celetuk sebuah suara tepat di sebelahnya. Cowo itu jadi menaik-naikan kedua alisnya sambil tersenyum cengengsan mengejek Lia.

Namanya Syauqi, satu-satunya teman Lia yang sialnya bobrok minta ampun.

Lia terkenal galak, nggak ada satupun anak cewe yang betah buat berteman dengan Lia. Selain karena obrolan mereka nggak nyambung, Lia juga nggak bisa nahan diri buat nggak ngatain mereka. Baperanlah, caperlah, kecentilan lah, sampai jablaypun kadang keluar dari mulut Lia begitu melihat kelakuan anak-anak cewe di sekolahnya.

Lia juga nggak bisa berteman dengan banyak anak cowo. Ribet. Ribet sama gebetan mereka yang kadang jadi salah paham sama Lia, atau ribet karena beberapa dari mereka malah kebawa perasaan sama Lia. Soalnya biarpun galak dan jutek, Lia termasuk tipe cewe cantik yang diem-diem jadi inceran sekolah.

Cuma Syauqi satu-satunya anak yang tahan nerima semua kejutekan Lia dan nggak diribetin sama siapapun sekalipun dia selalu nempel sama Lia. Syauqi jomblo, nggak punya gebetan apalagi pacar. Bobrok sih, tingkahnya kadang bisa sampai di level gila akut.

Lia menoleh, memperhatikan temannya yang kini malah sibuk jadi cheers dadakan buat anak futsal.

"Kak Duta! kak Duta! saranghae," teriaknya sambil membentuk tanda hati dengan kedua tangannya. Yang diteriaki cuma terseyum ramah sambil melambai ke arah Syauqi.

Lia melengos, sudah terbiasa sama sifat Syauqi yang begini bikin dia nggak terlalu ambil pusing. Asal nggak bawa-bawa nama Lia, Lia nggak peduli Syauqi mau ngapain aja.

"Pulang nggak nih, udah sore?" Tanya Lia pada Syauqi yang masih sibuk bersorak heboh ke arah lapangan.

"Ntar lagi ah, emang lo udah puas liatin kak Duta?" Ejek Syauqi tanpa menoleh membuat Lia menipiskan bibir.

Iya, emang belum puas. Bahkan kalau disuruh bermalam pun Lia sudi demi bisa liatin kak Duta di depan matanya terus terusan.

"Eh, latihannya udah mau siap tuh? Lo beneran nggak mau ngasi minum buat kak Duta?" Goda Syauqi lagi bikin Lia berusaha mati-matian buat nggak melempar sepatu kemulut Syauqi.

"Buruan pulang, keburu macet," ujar Lia kemudian berdiri dari duduknya sembari membenahi bagian roknya yang sedikit berdebu.

Lia baru saja hendak melangkah mendahului Syauqi saat matanya menangkap Duta berlari kesisi lain lapangan. Matanya jadi menyipit, memperhatikan lekat-lekat Duta yang tengah mengobrol dengan perempuan disana.

Diam-diam hati Lia mencelos, padahal baru ditahap jadi pengagum rahasia. Tapi Lia sudah gagal saja.

"Ki, kak Duta udah punya pacar ya?" Tanyanya setengah putus asa pada Syauqi yang masih sibuk membenahi tali tasnya.

Syauqi menoleh, kemudian mengikuti arah pandang Lia. Keningnya jadi berkerut begitu saja.

"Nabila? Nggak tau deh pacarnya atau bukan,"jawab Syauqi tak pasti.

Cowo itu lalu menepuk punggung Lia pelan, turut memasang tampang sedih buat temannya itu.

"tenang Lia, cinta ditolak dukun bertindak," katanya, sedetik kemudian langsung kabur dari sana sebelum Lia ngamuk lalu mengeksekusi dirinya.

💙🧡

Kim Junkyu as Syauqi Wijaya(Uki)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Junkyu as Syauqi Wijaya
(Uki)



Jangan lupa voment 😘😘

















Blue OrangeadeWhere stories live. Discover now