Kenal Kamu Lebih Dulu

848 141 56
                                    

Sebelum baca harap pegangan karena aku takut kalian bakal ambyar

Duta sedang di ruang atas cafe Johnny bersama ke tiga temannya. Mark, Alif, dan Bayu yang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mark dengan gitar akustik kesayangannya sibuk menyanyikan lagu-lagu milik justin bieber secara random, Alif di depan laptopnya menonton drama, dan Bayu yang baru saja keluar dari kamar mandi di sebelah ruangan tempat mereka berkumpul.

"Kalian kaga ada niatan buat pulang?" Tanya Bayu sembari mengeluarkan rokok dari dalam tasnya. Mengambil posisi di dekat jendela lantai dua dan mulai memantik batang nikotin itu.

"Udah pernah," jawab Alif tanpa menoleh. Duta menggeleng kepala, lalu menoyor bagian belakang kepala temannya itu semena-mena.

"Asu," umpatnya belum sempat membalas karena Duta berdiri lebih dulu. Meghampiri Bayu yang mulai sibuk mengepulkan asap rokoknya. Laki-laki itu memandang keluar sebentar, lalu jadi tersentak saat Duta meraih rokoknya.

"Sejak kapan lo mulai ngerokok?" Tanyanya heran. Bayu udah lama banget main sama Duta. Dari kelas 10 kayanya. Tapi cowo itu sama sekali belum pernah melihat Duta merokok sebelumnya.

"Cuma pas lagi stress doang," jawab Duta. Cuek meraih pemantik dari dalam saku baju Bayu.

Mark menoleh, menghentikan permainan gitarnya hanya untuk memperhatikan Duta lekat-lekat. "Ga sehat man..," serunya tak suka. Walau tak melarang juga saat Duta sudah mulai menghirup batang rokoknya, duduk bersebelahan dengan Bayu pada jendela lantai dua yang langsung menghadap ke jalan.

"Kenapa dah? Keluarga lo bangkrut ya sampai bikin lo stress gini?" Tanya Bayu sedikit sakarstik.

Duta melengos, mengepulkan asap rokoknya keudara dengan tangan yang lihai menjentik abu rokok ditangannya.

"Halah paling soal cewe," sahut Alif tanpa berpaling. Cowo dengan lesung pipi dan muka imut itu hanya fokus pada Park Shin Hye yang sedang menangis di dalam laptopnya.

"Yang mana Ta?" Tanya Bayu tak tahu menahu. Masalahnya, cewe-cewe disekitar Duta itu banyak. Susah bedain mana yang diseriusin Duta, mana yang enggak.

"Its should be lia. Yang kemaren lo ajak waktu gue tanding kan?" Mark memutar bangkunya, kini menoleh sepenuhnya pada Duta.

"Loh bukannya Abil? Adkel gemas sejuta umat itu?" Tanya Alif tersentak. Park Shin Hye diabaikan begitu saja karena sekarang cowo itu memilih menatapi Duta, menunggu jawaban.

"Hahahhahah anjing, yang mana sih? F*uckboy banget lo sumpah,"

Duta nyaris saja menendang Bayu dari tempatnya kalau nggak inget mereka sedang di jendela lantai dua. Nggak lucu kan kalau temennya itu jatuh dari jendela lantai 2, bonyok, terus bikin heboh satu cafe.

"Eh, tapi Lia yang mana sih? Kok gue baru denger yang namanya Lia?" Tanya Alif penasaran.

"Lia..? Lia..," Bayu ikutan bergumam. Nama itu seperti familiar buatnya.

"Lia anak 11 IPA, itu loh cewe yang bawa motor ke sekolah," jawab Mark.

Sebagai penghuni parkiran motor, Mark hapal banget sama Lia dan motornya yang paling menonjol di parkiran. Menonjol karena yang make cewe cantik sih lebih tepatnya.

"Oh Lia temennya si Uki? Hahahahah cantik bangsat. Tapi kaya yang susah buat dideketin gitu nggak sih?" Seru Bayu. Sumringah membayangkan wajah cantik Lia yang diam-diam di kagumi banyak orang itu.

"Anjing, yang mana sih? Gue taunya gebetan Duta si Abil yang gemesin," Alif mengumpat, masih belum ngeh soal Lia yang mana yang sedang dibicarakan teman-temannya.

Blue OrangeadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang