Si Cupid

880 141 22
                                    

Haiiiii

Lia tengah diperpustakaan. Duduk diantara rak buku fiksi sambil memilih novel yang ingin ia buat sipnosisnya.

Minggu lalu kelas mereka mendapat tugas menulis sipnosis dari pelajaran bahasa indonesia. Karena Lia nggak punya novel, literatur atau semacamnya, gadis itu memilih untuk meminjamnya di perpustakaan sekolah.

"Eh Milia, nyaman banget lesehan dilantai. Ngapain tuh?" Tanya Syauqi yang entah sejak kapan ada disana, berdiri dihadapan Lia sambil bersandar pada rak buku.

Lia melengos malas,
"Lo tuh kenapa sih ngintilin gue mulu kaya anak ayam sama induknya," kata Lia saat Syauqi memilih duduk tepat disampingnya.

"Iya nih, ntar bapak ayamnya Abin ya, jadi kita keluarga ayam bahagia," balas Syauqi tergelak, cowo itu langsung menghindar saat Lia hendak memukulnya dengan buku novel setebal 500 halaman yang tengah Lia pegang.

Seneng banget pokoknya kalau Lia kesal terus liatin dia dengan mata sinis yang tajam.

"Eh talking-talking, neng Milia udah nyobain tobokki belum sih? Itu looh yang di dekat jalan utama mau ke sekolah kita," tanya Syauqi masih belum kapok buat berceletoh padahal sudah ditegur oleh penjaga perpustakaan.

"Tobboki apaan?" Tanya Lia tak tau.

"Makanan korea masa lo nggak tau sih? gue mau nyobain lo mau nggak? Gue bayarin ," jawab Syauqi antusias.

"Nggak tau, tapi kalo lo mau traktir gue ya ayok aja," kata Lia. Gadis itu berdiri, berjalan ke rak buku lainnya diikuti oleh Syauqi dibelakang.

"Ajak Abin sekalian boleh nggak? Biar rame," usul Syauqi agak ragu. Cowo itu takut kalau Lia marah-marah kaya dulu lagi tiap kali mereka bahas tentang Samudra.

Lia tampak biasa saja. Nggak ada tanda-tanda mau meledak kaya biasanya.

"Boleh. Ngomong-ngomong soal Sam, ntar sebelum kesana lo mau nggak temenin gue beli hadiah buat dia? Soalnya kemaren pas ulang tahunnya gue nggak sempet ngadoin," katanya bikin Syauqi langsung membelalak terkejut.

"Wah serius nih, Milia mau ngadoin Abin?" Tanyanya tak percaya.

"Itu yang dibelakang kalau mau ngobrol keluar aja ya," tegur penjaga perpustakaan lagi, ibu paruh baya berbadan gemuk itu melirik sinis pada mereka berdua dari bawah kacamatanya.

Lia mendelik, memelotot kesal pada Syauqi. Sementara Syauqi malah tersenyum bodoh sambil mengangkat dua jarinya.

" Hari ini Sam ada rapat broadcast sampe jam 6, jadi kita nyari kado dulu baru ntar makan tobboki," bisik Lia pada Syauqi. Gadis itu mendorong punggung Syauqi agar ia segera keluar dari perpustakaan. Melewati rak-rak buku, mereka menunduk sedikit untuk memberi salam pada penjaga perpustakaan.

"Eh kok lo bisa tau_"

"Shhhhh udah sana lo keluar daripada gue yang diusir," potong Lia sambil mendorong Syauqi melewati pintu perpustakaan. Syauqi hendak melawan, tapi tatapan sangar si penjaga perputakaan bikin nyalinya ciut gitu aja.

Lia berbalik arah, beberapa langkah menjauh dari Syauqi ia memukul keningnya sendiri.

"Kok gue bisa hapal jadwal dia sih?" Herannya pada diri sendiri.

💙🧡

Samudra jadi orang yang terakhir keluar dari kelasnya karena harus mengumpulkan buku latihan matematika yang menjadi pelajaran terakhir hari ini. Cowo itu masih di mejanya sambil menyusun buku-buku teman sekelas saat pintu diketuk dari luar.

Ia langsung menoleh, mendapati Lia tengah mengintip dari balik pintu kelasnya. Senyum Samudra langsung mengembang begitu melihat gadis itu.

"Kok lo belum keluar?" Tanya Lia saat Samudra berjalan menghampirinya.

Blue OrangeadeWhere stories live. Discover now