Makalah Berujung Masalah

172 13 0
                                    

Hari pertama kuliah bisa membuat sebagian besar dari mahasiswa-mahasiswi merasa gugup maupun takut. Begitupun juga yang sedang dirasakan oleh seorang gadis yang bernama England Diva saat ini.

Dirinya terlihat begitu gugup sampai beberapa kali menarik dan menghembuskan nafasnya secara berulang-ulang. Saat ini Diva sedang mengisi kartu rencana studinya sebagai kegiatan awalnya, berisi mengenai mata kuliah yang akan programkannya selama semester awal.

Setelah itu Divapun pergi menuju kelasnya yang berisikan tiga puluh sampai empat puluh mahasiswa-mahasiswi didalamnya. Diva melangkahkan kakinya masuk dan langsung mencari tempat duduk yang posisinya tepat untuk jarak pandangnya.

Setelah menunggu kelas terisi oleh semua mahasiswa-mahasiswi, waktunya menentukan ketua tingkatan. Sistem voting yang diterapkan adalah dengan pemungutan suara paling terbanyak. Jika di Sma ketua tingkatan itu istilahnya sama saja seperti ketua kelas.

Beberapa mahasiswa-mahasiswi maju kedepan untuk mencalonkan dirinya sebagai keting. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya suara terbanyak diperoleh oleh mahasiswa yang bernama Geo Valdeo, dan dengan begitu dirinya sudah sah menjadi keting kelasnya.

Kemudian kegiatanpun masih tetap berlanjut sampai kelas selesai. "Div! Kantin yu!" ajak salah satu seorang mahasiswi bernama Jessi lebih lengkapnya Jessica Valery.

"Ayoo! Gue juga udah laper banget niih" balas Diva. Dirinya juga baru mengenal Jessi waktu dikelas tadi, karena kebetulan kursinya juga bersebelahan dengannya.

Setelah sampai dikantin Diva dan Jessipun terlihat sedang mengantri distan makanan yang ditawarkan.

"Lo harus banget coba sih Div! Katanya bakso dikampus kita ini enak banget" celetuk Jessi.

"Tau dari mana lo?" tanya Diva.

"Dari maba lain" balas Jessi kembali.

"Emang keliatan si dari antriannya" sahut Diva sambil melihat sekitarnya yang dipenuhi oleh mahasisw-mahasiswi lainnya.

"Trus juga! Kalau lo ngampus disini blom pernah cobain baksonya, enggak afdol namanya Div" kata Jessi.

Setelah menunggu antrian yang lumayan lama akhirnya Diva dan Jessipun dapat menyantap makanan mereka.

"Gimana baksonya? Enak enggak?" tanya Jessi sambil melahap baksonya sekali suapan.

"Dikunyah dulu Jess! Klo lo mati keselek kan enggak lucu" jawab Diva.

"Jahat lo Div! Tega banget sama temen baru lo ini" ujar Jessi dengan raut wajah cemberutnya.

"Bercanda jess! Jagan dibawa serius apa" tukas Diva sambil tertawa kecil.

"Ohh iya Div! Lo tau enggak klo dikampus kita ini ada senior yang suka banget bolos kelas alesannya cuma karena nurutin hobinya doang" sambung Jessi yang membuat Diva mengerukan keningnya.

"Emang ada ya Jess" tanya Diva.

"Ya ada lah! Ini buktinya gue lagi cerita ke lo" imbuh Jessi.

"Iya juga ya! Lagian klo cuma nurutin hobinya aja kenapa malah lanjutin kuliah? Kan jadi sayang studinya" kata Diva.

"Ya gue mana tau alesannya" balas Jessi.

"Lagian lo dapet berita begituan dari mana si jess? Denger dimana lo?" tanya Diva.

"Lo blom tau gue si Div! Isi kontak gue kan sengans semua" tutur Jessi sambil mengibaskan rambut pirangnya.

"Apaan tuh sengans?" celetuk Diva terlihat penasaran.

"Senior gantengs" kekeh Jessi sambil tertawa renyah.

"Ohh gue tau nihh! Lo tipikal cewek yang suka caper sama senior biar ketularan famousnya kan?" ucap Diva menebak.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Where stories live. Discover now