Navy Itu Fancy

18 5 1
                                    

Hari dimana berlangsungnya acara pernikahan bagi Darwin dan juga Vanyapun digelar. Kini keduanya teihat sangat cantik dan juga tampan. Terlebih lagi dengan gaun dan tuxedo yang mereka kenakan.

Pernikahannya itu mengusung tema backdoor yang dominan berwarna putih dan juga mocca. Dengan banyaknya bunga yang bertaburan, serta lamlu-lampu kristal mewah yang menggantung diatasnya.

Keduanyapun sudah sah menjadi suami istri saat darwin bersalam kepada penghulu dan ngucapkan ijab kabul. Dan acaranya itu sendiri bertempat disebuah gedung mewah dengan dekorasi yang begitu luar bisa saat dipandang mata.

Saat ini kedua pasangan baru itu sedang duduk dipelaminan sambil bersalaman dengan beberapa tamu yang juga rekan kerja dari papahnya dallas.

"Terimakasih" ucap Vanya terihat anggun dengan baju pengantin yang dipakainya. Terlebih lagi dengan mahkota buatan yang ada diatas kepalanya.

Papahnya Dallaspun ikut menyalami tamu yang hadir "Terimakasih sudah menyempatkan waktunya" tukasnya dengan tersenyum bahagia.

Sementara dengan Louis dan juga Dallas mereka berdua tidak disana, melainkan masih berada dirumah untuk mengambil keperluan pasangan suami istri baru ini.

"Mas! Dallas sama Louis belum sampai ya?" tanya Vanya kepada papahnya Dallas yang suadah menjadi suami sahnya.

"Kenapa memangnya! Apa kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Darwin yang terlihat mengkhawatirkan istrinya.

Taklama kedua orang yang mereka maksudpun akhirnya datang, sambil membawa beberapa paper bag ditangannya. "Panjang umur kalian, baru saja dibicarakan" tukas Darwin melihat kedatangan Dallas dan juga Louis.

"Maaf ya, mamah jadi ngerepotin kalian" kata vanya yang membuat Dallas merasa kesal saat mendengarnya.

"Nih barangnya" ucap Dallas memberikan paper bag tersebut kepada Vanya.

Louispun yang mendengar nada bicara Dallas kepada mamahnya sedikir ketus, membuatnya langsung menatap kakak tirinya dengan sinis. "Bisa enggak lo hormatin nyokap gue! Dia itu udah jadi nyokap lo juga sekarang" tukasnya dengan tatapan tak suka.

"Bisa enggak lo diem. Gue enggak suka diatur-atur" tukas Dallas membalasnya dengan sangat ketus. Mendengarnya membuat Louis semakin kesal dan juga jungkel kepadanya.

Saat Louis ingin melayangkan pukulannya tiba tiba saja Darwin menghentikannya. "Kalian berdua ini tidak tau siatuasi, ya? Bikin malu saja" tukasnya dengan raut wajah yang terlihat marah. Vanyapun yang mengerti mencoba menenangkannya.

Dallas dan Louispun langsung terdiam dan saling memunggungi satu sama lain. Mereka juga terlihat kesal saat papahnya memperhatikan ekspresi keduanya.

"Dallas! Kamu tidak lupa dengan perkataan papah waktu dikantor kan? Widzy akan datang malam nanti dan kalau kamu---" kata papahnya terhenti karena Dallas langsung memotongnya.

"Dallas inget pah! Papah enggak usah khawatir" sanggahnya sambil melipat kedua tanganya.

Papahnya menganggukan kepala dan terlihat memepercayai ucaoannya Dallas. "Kalau kamu bagaimana Louis? Kamu akan membawa siapa sebagai pasangan dansa kamu nanti" tanya Darwin tersenyum sambil meledeknya.

"Ahh soal itu! Louis enggak ajak siapapun, karena Louis enggak berniat untuk ikut dansa juga" sahutnya menjelaskan kepada papahnya. Sedangkan Dallas menatapnya dengan penuh rasa kesal.

🌲🌲🌲

Malampun tiba dan acara pernikahan papahnya ini semakin lama semakin meriah dengan tamu tamu yang datang. Terlebih lagi karena ada sesi berdansa bersama pasangan nantinya.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Where stories live. Discover now