Gerak Tubuh & Lantunan Musik

13 5 0
                                    

Sebuah mobil hitam baru saja sampai diparkiran sebuah gedung yang telihat begitu ramai dengan tamu undangan yang datang. Mereka berdua juga termasuk kedalam salah satunya.

"Papah ngapain si ajak Jessi kesini? Pasti tamunya juga seumuran papah semua" ucapnya kepada papahnya setelah menutup pintu mobil.

"Kamu kan papah ajak kesini, karena gantiin mamah yang lagi sakit Jess!" imbuh papahnya sambil memasukkan kunci mobilnya itu kedalam kantung celannya.

Jessipun membalasnya dengan raut wajah cemberutnya. Taklama keduanyapun berjalan memasuki gedung tersebut dibarengi dengan tamu-tamu yang datang.

Saat didalam Jessi bisa melihat jika tamu yang datang sangatlah banyak. Dirinta mengira jika salah satu dari mereka pasti juga ada kolega papahnya yang ikut hadir.

"Jess papah ke sana dulu ya, papah mau sapa kolega papah dulu" kata papahnya.

"Tuh kan, baru aja gue bilang" imbuhnya sambil melihat papahnya berjalan menghampiri koleganya.

Melihat tamu yang hadir semakin banyak, membuat jessi semakin lama semakin merasa bosan. Jessi juga bisa melihat jika tamu undangan yang datang kebanyakan dari seorang pengusaha ataupun orang-orang yang berpenghasilan setinggi langit.

"Ini mah bukan acara pernikahan biasa, tapi yang ada acara pernikahan buat miliader-miliader" tukas Jessi saat melihat penampilan tamu undangan yang datang, dengan memakin gaun serta dress yang begitu cantik dan juga mewah.

Kemuduan pandangannya itu tiba-tiba terhenti dan terfokuskan ke suatu objek yang menurut jessi sangtlah menarik bagi dirinya. "Kak Lexi! Jessi terkejut karena melihat kehadiran pujaan hatinya disana.

Jessipun berjalan menghampiri Lexi dengan sepatu healsnya. Wajahnya juga terlihat begitu berseri ketika melihatnya.

"Kenapa lo selalu ada dimana-mana sih? Lo mata-matain gue, ya?" tukas Lexi saat Jessi sudah berada dihadapannya.

"Enak aja! Siapa juga yang mata-matain kak Lexi! Jessi aja kesini diajak sama papah" protesnya sedikit kesal.

Lexipun terlihat acuh tak acuh saat merepon ucapannya Jessi "Trus lo ngapain kesini, bukannya sama bokap lo aja sana" sambungnya dengan ekspresi malasnya.

"Jessi bosen kak! Lagian papahnya Jessi lagi sibuk sama temen koleganya" imbuhnya dengan keresahannya.

Keduanyapun mengobrol satu sama lain walaupun lebih banyak Jessi yang berbicara.
Lexipun hanya sesekali menbalasnya ataupun hanya menganggukan kepalanya saja. Jujur saja, sebenarnya dirinya begitu malas berdekatan dengan sepupunya Jesper itu terlebih lagi berinteraksi dengannya.

"Kalau kak Lexi kesini sama siapa? Sama papahnya kakak juga, ya?" tanya Jessi sambil mengedarkan pandangannya kesekitar.

Lexipun berkata "Mau ngapain lo emangnya? Pake nanya segala lagi"

"Jessi kan cuma tanya aja, kak Lexi gitu banget si sama Jessi" sanggahnya dengan wajahnya yang terlihat sedih.

Melihat tingkah lakunya Jessi membuat Lexi menarik napasnya, kemudian dirinya tiba-tiba melihat kehadiran Widzy dari balik tubuhnya Jessi dengan jarak yang begitu jauh.

"Dateng juga tuh orang" kata Lexi yang mbuat Jessi terlihat bingung.

"Kak Lexi lagi ngoming sama Jessi?" tanya keheranan.

Lexipun sadar dan langsung membalas ucapannya Jessi "Ahh! Gue enggak lagi ngomong sama lo kok"

Setelah itu Lexipun kembali memperhatikan Widzy dari jarak pandang yang begitu jauh. Taklama dirinya melihat jika ada seseorang yang menghampiri wanita tersebut.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Where stories live. Discover now