Semedi Di kamar Mandi

16 6 0
                                    

Hari ini cahaya matahari terlihat begitu terang dengan langit biru beserta awan yang ikut menghiasi. Terlihat sosok perempuan yang sedang menunggu seseorang didepan teras, sambil sesekali memainkan handphone miliknya.

Dirinya sedang mengscroll sosial media miliknya yang sudah lama tidak dirinya mainkan. "Lama ya Div?" tukas Karel kepadanya.

"Banget! Ngapain aja si lo dikamar mandi?" balas adik manisnya itu dengan raut wajah kesalnya.

"Ya gue mandi lah! Ngapain lagi emangnya!" sahut Karel menimpalinya.

"Keluarin deh motor lo! Gue udah mau telat nih" kata Diva sembari melihat jam tangan miliknya.

Setelah itu Karelpun mengeluarkan motor miliknya dari dalam garasi. Karena hari ini diva tidak berangkat bersama abang ojol kesangannya, melainkan bersama kakak tercintanya.

Saat Karel sedang memanaskan motor miliknya, dirinya dapat melihat jika adiknya itu terlihat begitu sibuk dengan handphone miliknya. "Ngapain si lo! Sibuk banget kayaknya"

Diva sontak langsung saja terkejut, saat karel tiba-tiba saja merampas handphone miliknya "Lo rusuh banget si! Lagian pengen tau aja urusan orang"

"Ya harus lah! Secara gue itu kan kakak lo, jadi ya gue harus tau lo deket dan berteman sama siapa aja" cela Karel tersenyum sambil mengecek handphone milik Diva.

Melihat itu Divapun langsung merebutnya kembali dari tangannya kakaknya "Lo tau privasi enggak? Gue enggak pernah sekalipun ngecekin handphone milik lo ya Karel"

"Oke! Gue minta maaf deh! Niat gue kan juga baik! Gue cuma enggak mau lo kenapa kenapa Div, dan gue enggak terima soal kejadian yang menimpa lo kemaren" ujar Karel kepada Diva.

Mendengar ucapan Karel entah mengapa membuat hatinya itu merasa tersentuh, ternyata kakanya ini sangat mengkhawatirkan dirinya terlebih lagi dengan kejadian kemarin.

"Tumben lo perhatian gini sama gue! Biasanya juga enggak pernah!" tukas Diva tertawa sambil melihat Karel.

"Buka mata lo lebar-lebar! Lo aja yang enggak pernah sadar kalo gue tuh perhatian banget sama lo" balasnya sambil mengusak-ngusak rambut milik diva gemas.

Diva menggeram sambil memberhentikan aksinya "Karel! Rambuat gue!"

Karelpun tertawa saat melihat raut wajah kesal yang dirunjukkan Diva, taklama tangannyapun terulur untuk mencubit pipi adiknya itu.

"Ishhh! Gemes banget gue sama lo!" ucap Karel yang kembali mencubit pipinya Diva.

"Karel! Iseng benget si lo, pipi gue makin lebar nanti" tukas Diva menepis tangan karel dari pipinya.

Setelah perdebatan diantara adik dan kakak itu berakhir, keduanyapun langsung pergi menuju kampusnya Diva berada.

Taklama keduanyapun sudah sampai didepan kampusnya Diva, Karelpun segera menepikan motor miliknya setelah membantu adiknya itu melepaskan helm miliknya. "Gue langsung masuk ya! Kelasnya bentar lagi mulai" katanya dengan terburu-buru.

"Yaudah sana! Ohh iya, pulangnya mau gue jemput enggak?" Karel menawarkannya sebelum adiknya itu pergi.

"Liat nanti deh! Gue buru buru banget nih soalnya" balas Diva.

Karel menganggukan kepalanya dan bwrkata "Oke! Lo telfon gue aja ya nanti"

Setelah itu Divapun berjalan masuk kedalam kampusnya, sedangkan Karel langsung pergi menuju kampusnya juga.

Dilorong kampus Diva terlihat berlarian karena dikejar waktu, kelasnya juga sebentar lagi akan dimulai. Tiba-tiba dari belakang muncul seseorang yang langsung saja merangkulnya.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Where stories live. Discover now